Karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan, suku bangsa, dan adat istiadat, tak jarang  mereka mengalami konflik karena perbedaan-perbedaan tersebut.
Melihat pemuda masa ini yang memiliki rasa toleransi tinggi dan semangat persatuan, Emy berpendapat bahwa dengan mereka tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan, itu sudah membuktikan bahwa mereka masih sadar akan pentingnya Sumpah Pemuda.
Sikap tersebutlah yang menurut Emy harus dijaga di era gempuran globalisasi dan pengaruh budaya luar yang bisa melemahkan identitas nasional.
Tantangan Para Pemuda Masa Kini
Di era perkembangan teknologi yang sangat pesat, ia menekankan kepada para pemuda untuk tetap bijak menggunakan media sosial yang saat ini hampir semua orang menggunakannya.
Dosen kewarganegaraan itu mengatakan, "Penting bagi pemuda untuk menggunakannya secara bijaksana. Misalkan ketika berbicara lewat media sosial, mereka harus bertanggung jawab dan memiliki kontrol diri untuk mempertimbangkan dampak dari pendapat yang disampaikan".
Perkembangan teknologi dan media sosial yang membawa informasi beragam, termasuk potensi konflik dan hoaks yang dapat menguji persatuan.
Oleh karena itu, Emy berpesan agar pendapat yang dilontarkan di media sosial, tidak sampai memecah belah persatuan dan kesatuan. Artinya, mereka harus bijaksana tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, mereka bisa menghasilkan karya yang membawa dampak positif bagi masyarakat.Â
Sumpah Pemuda juga menjadi landasan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme, menggugah kepedulian terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan politik, serta membangun nilai etika dan moral.Â
Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Emy, pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mewujudkan generasi muda yang cinta terhadap tanah air.