Sebanyak enam kader Muhammadiyah yang terpilih menjadi calon menteri dan wakil menteri di pemerintahan presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto.
Dr Hidayatulloh MSi, rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyatakan bahwa tak ada kekhawatiran jika nanti kadernya akan terbawa arus politik.Â
Lihat juga: 6 Calon Menteri dan Wamen Prabowo Berasal dari Muhammadiyah, Ini Kata Rektor Umsida
"Saya rasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika kader Muhammadiyah berada di lingkungan itu (politik). Karena perjalanan Muhammadiyah sudah sangat panjang," kata dosen jenjang S2 Umsida itu.
Bahkan sebelum kemerdekaan, tambahnya, Muhammadiyah sudah ada dan menggandeng berbagai komponen bangsa untuk berjuang meraih kemerdekaan. Sampai Indonesia merdeka, Muhammadiyah terus berjuang untuk memajukan Indonesia.
Kader Muhammadiyah tidak tergerus
"Dari dulu hingga sekarang, Muhammadiyah tidak tergerus, apalagi mengikuti arus. Oleh karena itu, pernyataan yang sering dikemukakan oleh PP Muhammadiyah yakni Muhammadiyah akan loyal kepada pemerintah," ucapnya.
Artinya, Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pemerintah sepanjang pemerintah itu tetap berjalan pada koridornya dan sesuai dengan konstitusi.Â
Jika Muhammadiyah sudah tidak melihat keselarasan pemerintah dengan konstitusi, maka Muhammadiyah tetap menjalankan daya kritisnya. Jadi kader Muhammadiyah bersikap loyal sekaligus juga kritis.
"Muhammadiyah terus menjalankan dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar di semua bidang, termasuk dalam urusan kebangsaan dan kenegaraan," ujar Dr Hidayatulloh.
Ketika Muhammadiyah memiliki banyak kader yang berdiaspora, tambahnya, mereka memiliki tanggung jawab untuk membawa misi Muhammadiyah, khususnya terkait dengan semangat dakwah Muhammadiyah sesuai dengan bidang masing-masing.