"Nah oleh karena itu mintalah perlindungan kepada Allah dari bangsa jin yaitu manusia dan setan. Manusia ada yang setan yaitu orang yang banyak mendo-mendo, yang dimaksud manusia bisa berubah ya itu. Sedangkan yang dimaksud setan dalam surah Al Baqarah ayat 14 yaitu para pemimpin yang jelek itu adalah setan" ujar Ustadz Taufiq.
Selain menjelaskan surah Al Baqarah ayat 14, Ustadz Taufiq menjelaskan arti ayat Al Baqoroh ayat 207 Â yang memiliki arti
"Di antara manusia ada orang mukmin yang menjual dirinya dan mengorbankannya untuk menjalankan ketaatan kepada Rabbnya, berjuang di jalan-Nya dan mencari rida-Nya ".Â
Dari arti tersebut  salah satu jamaah yang bernama Samsul bertanya kepada Ustadz Taufiq  "maksud dari menjual dirinya itu seperti apa ustadz ?"
lalu Ustadz Taufiq menjelaskan mengenai kisah shuwahaib bin Sinaan Raimi yang ikut bersama Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Baca juga:Â Cegah Stunting Sedini Mungkin, Catin Harus Tau Hal Ini
"Waktu  Shuwahaib dan Nabi Muhammad hijrah ke Madinah ,para kafir mesir melarang Shuwahaib membawa kekayaanya. Shuwaib dengan iklas menyerahkan semuanya asal ia diperbolehkan hijrah ke Madinah, sehingga turun lah ayat ini. Di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya  yakni mengorbankan kekayaannya,  untuk mencari keridhaan Allah".
Pengajian malam itu berjalan dengan lancar, kehadiran mahasiswa KKN-T Kelompok 7 dinilai masyarakat telah memberikan kontribusi yang bermakna bagi pelaksanaan kegiatan keagamaan di lingkungan desa.
"Kami berterima kasih atas partisipasi mbak mas mahasiswa KKN-T kelompok 7 bisa ikut meramaikan pengajian rutin, saya merasa senang karena kehadiran mbak-mbak dan mas disini tidak hanya sekedar datang mengikuti pengajian, namun juga membantu dalam menyiapkan konsumsi. Selain itu kehadiran mbak dan mas sekalian juga menambah semangat dan kekhusyukan dalam beribadah" Ujar Amroh selaku Pimpinan Ranting Aisyiyah Desa Balongdowo.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Lely Ika Mariyati SPsi MPsi mengatakan bahwa pengalaman ini sangat penting bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa memahami perlunya keseimbangan ilmu praktis dan ilmu agama.
Partisipasi aktif mahasiswa KKN-T Kelompok 7 dalam pengajian rutin ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi mahasiswa KKN lainnya dalam mengembangkan kegiatan keagamaan dan membina hubungan erat dengan masyarakat desa.