"Semoga kelompok KKN Umsida tahun 2024 ini bisa mendongkrak penjualan dan produksi produk Lejareh dan melakukan inovasi lebih terhadap produk tersebut agar mahasiswanya juga dapat belajar UMKM, entah melakukan inovasi terhadap kemasannya atau yang lainnya," ungkap Debby, pengurus Aisyiyah desa Sidodadi.
Strategi pemasaran produk
Setelah melakukan korodinasi, tim KKN meng-upgrade kemasan botol dan label produk yang menarik. Mereka membuat wadah untuk digital marketing produk Lejareh di beberapa sosial media yang dapat dikunjungi untuk memperluas pemasaran produk.
Selain itu, mereka memasarkan produk dan penyebaran brosur di Car Free Day sebagai upaya mendorong produk Lejareh agar lebih dikenal bagi masyarakat luas dan meningkatkan daya saing. Cara ini dilakukan sebagai salah satu bentuk marketing yang akan dilakukan dari kelompok KKN T Umsida tahun 2024.
"Minumannya enak dan cocok diminum setelah olahraga," kata salah satu pelanggan di CFD. Strategi pemasaran ini diharapkan bisa membantu memperkenalkan Lejareh ke masyarakat luas dan meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Keberlanjutan UMKM Aisyiyah desa Sidodadi
Kolaborasi antara KKN-Terpadu Umsida dengan Ranting Aisyiyah Desa Sidodadi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan Lejareh, tetapi juga untuk memberdayakan anggota Aisyiyah agar lebih mandiri dalam menjalankan UMKM.
Dengan kemasan yang lebih menarik dan strategi pemasaran digital yang lebih efektif, produk ini memiliki potensi untuk terus berkembang dan bersaing.
Upaya ini diharapkan tak hanya menjadi produk yang laris di pasaran, tetapi juga menjadi inspirasi bagi UMKM lokal desa Sidodadi dan sekitarnya untuk terus berinovasi.
Penulis: Sofie Amalia Afifah
Penyunting: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H