Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lepas Mahasiswa KKN Kemitraan Internasional, Rektor Umsida: Kita Harus Punya Mimpi

3 Agustus 2024   15:56 Diperbarui: 3 Agustus 2024   16:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Hidayatulloh, M.Si mewakili Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA) hadir dan memberikan sambutan pada pembukaan KKN Kemitraan Internasional di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia (02/08/2024). 

"Dalam hidup ini anda boleh tidak punya apa-apa, tetapi anda harus punya mimpi dan keinginan tentang masa depan. Dengan cita-cita itulah kita punya semangat, kita punya energi yang menggerakkan diri kita untuk melakukan sesuatu," bergitulah ucapnya mengingatkan pesan yang pernah disampaikan oleh alm. Prof Dr KH Malik Fadjar, salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tahun 2015.

Urgensi KKN Kemitraan Internasional 

Realitas yang dihadapi oleh anak-anak diaspora Indonesia di Malaysia masih mengalami sulitnya mengakses pendidikan yang layak. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak para Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang kedua orang tuanya sibuk bekerja.

Rombongan KKN Kemitraan Internasional  ini diterima oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes RI di Kuala Lumpur, Malaysia bersama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Malaysia, Prof Dr Muhammad Firdaus SP MSi menjelaskan tiga kondisi yang menjadi urgensi dalam program KKN ini, diantaranya:

  1. Di Malaysia, banyak anak-anak Indonesia tidak dapat mengakses layanan pendidikan, karena alasan dokumen yang tidak lengkap.
  2. Untuk menangani fenomena tersebut, KBRI tidak melegalkan apalagi mendirikan sekolah yang legal. Tetapi hanya sebatas memberikan sedikit layanan pendidikan supaya anak-anak usia sekolah tidak terlalu tertinggal dari kemampuan baca, tulis, dan menghitung, dan memiliki wawasan tentang negaranya.
  3. Tugas Mahasiswa KKN bukan 100 persen hanya mengajar, karena bisa jadi guru di sanggar belajar (SB) lebih pintar.

"Kami berharap kepada mahasiswa yang mengikuti program KKN internasional untuk memberikan perhatian, motivasi dengan penuh rasa empati kepada anak-anak Indonesia," ujar Prof Firdaus.

Selama in, imbuhnya, mereka kesulitan mengakses pendidikan untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Ia juga berpesan agar para mahasiswa dapat memberikan contoh bahwa anak-anak PMI juga bisa sukses.

Jadi, melalui pengabdian ini, mahasiswa KKN akan sangat membantu anak-anak Indonesia yang tidak mendapatkan pelayanan langsung dari SIKL dalam mengakses pendidikan.

Kolaborasi Umsida dengan 17 PTMA

Sebanyak 60 mahasiswa dari 17 PTMA se-Indonesia mengikuti KKN Kemitraan Internasional ini. Mahasiswa peserta KKN Internasional akan mengabdikan diri di Seko

Dok Istimewa
Dok Istimewa
lah Indonesia Kuala Lumpur (SKIL) dan di beberapa Sanggar Belajar (SB) Kuala Lumpur dan Penang. 

Di antara 60 Mahasiswa PTMA, terdapat 6 mahasiswa Umsida menjadi bagian peserta KKN Kemitraan Internasional di Kuala Lumpur dan Penang. Tiga mahasiswa dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mendapatkan penempatan KKN di Sanggar Belajar (SB) Penang, dan tiga mahasiswa dari Prodi PGSD dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ditempatkan di SB Kuala Lumpur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun