Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jauh dari Keluarga, Mahasiswa PMM 4 Umsida Rayakan banyak Hari Raya Bersama

9 Juli 2024   14:55 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Program Pertukaran Mahasiswa Dalam Negeri (PMM DN) batch 4 di Umsida telah usai. Banyak kegiatan yang mereka lakukan selama empat bulan tinggal di kota udang bandeng ini. Bahkan mereka merayakan banyak hari besar bersama.

Baca juga: 23 Mahasiswa PMM Inbound Umsida Ikuti Kegiatan Refleksi di Pacitan

Sejak kedatangan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia pada 7 Maret lalu, mereka yang berjumlah 75 mahasiswa itu merayakan banyak hari besar bersama, seperti Nyepi, bulan Ramadan, wafat Isa Al-Masih, Paskah, Idul Fitri, Kenaikan Isa Al-Masih, Waisak, dan Idul Adha.

Di hari besar tersebut, memang biasanya dilaksanakan bersama keluarga di rumah, atau pulang kampung ke rumah kerabat dekat. Namun karena harus mengikuti kegiatan PMM ini, mereka tidak bisa bersua bersama keluarga di rumah.

Rayakan Paskah bersamaan dengan bulan Ramadan

Mahasiswa PMM berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Artinya, mereka berasal dari berbagai suku, ras, agama, dan golongan. Tak hanya merayakan Idul Adha dan Idul Fitri saja, tapi ada beberapa mahasiswa PMM yang merayakan hari besar lainnya, seperti paskah.

Mahasiswa dari Universitas Timor, Petrus Adelino Sani Teme merupakan salah satu mahasiswa PMM yang merayakan hari Paskah tanpa keluarga di daerahnya. Menurutnya, PMM merupakan salah satu kesempatan untuk mengenal Indonesia tanpa harus mengunjunginya satu per satu. Di program inilah Indonesia disatukan.

Ini menjadi pengalaman pertama Adelino, sapaannya, keluar dari Timor dan merayakan hari Paskah tanpa keluarga. Ia mengaku sedih karena jauh dari keluarga dan teman satu daerah, tapi Adelino tetap menikmati hari raya tersebut dengan temannya di PMM. Terlebih hari raya Paskah bersamaan dengan bulan Ramadan.

Pertama kali ikut meramaikan Ramadan, membuat Adelino terkesan dengan adat setempat saat merayakan Ramadan dan lebaran.

"Apalagi ketika bulan puasa, saya sedikit tidak enak kalau mau makan. Di Timor kan mayoritas Kristen dan Katolik jadi sudah biasa kalau kita makan di siang hari. Kalau di sini saya seperti ikutan berpuasa, takut mengganggu ibadah mereka," ujar mahasiswa semester 4 itu.

Alhasil, saat bulan Ramadan Adelino mengikuti pola teman-temannya yang berpuasa, mulai dari sahur, berbuka, bahkan berburu takjil di masjid. Menurutnya, pengalaman seperti itu sangat jarang ia temui dan membuatnya sadar akan keberagaman Indonesia.

Rayakan Idul Fitri dan Idul Adha bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun