Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Qurban dan 3 Komunikasi di Dalamnya

19 Juni 2024   08:29 Diperbarui: 19 Juni 2024   08:40 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi adalah sebuah praktik asasi manusia sejak adanya manusia. Memang, setiap makhluk hidup berkomunikasi, tapi perbandingan komunikasi antara manusia dan hewan jauh berbeda. Komunikasi antar sesama hewan terbatas hanya pada beberapa aspek yang sifatnya naturalistik yang sifatnya langsung, sedangkan komunikasi manusia bisa masuk pada komunikasi tidak langsung, sepertinya misalnya pada taraf simbol. Seperti dalam hal Qurban. Ini adalah simbol yang memiliki makna.

Sebagai komunikasi spiritual

Hubungan antara qurban dan komunikasi dapat diuraikan dalam konteks bagaimana praktik ibadah ini berfungsi sebagai media komunikasi sosial, spiritual, dan budaya di dalam masyarakat Muslim. Penyembelihan hewan yang dilakukan setiap tahun pada Hari Raya Idul Adha, bukan hanya sekadar ritual penyembelihan hewan tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan-pesan penting yang terkait dengan nilai-nilai keagamaan, solidaritas, dan ketaatan kepada Tuhan.

Baca juga: Rekonsiliasi dan Keterhubungan Manusia Melalui Komunikasi Sejati Saat Idul Fitri

Pada dasarnya, penyembelihan hewan ini merupakan bentuk komunikasi vertikal antara manusia dan Tuhan. Melalui tindakan ini, umat Muslim mengekspresikan ketaatan dan rasa syukur mereka kepada Allah SWT. Kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya Ismail atas perintah Tuhan adalah simbol pengorbanan terbesar dan ketaatan tanpa syarat. Kisah ini, yang diulang dan dirayakan setiap tahun, berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Tuhan. Dengan demikian, qurban mengkomunikasikan nilai-nilai ketuhanan dan keimanan yang mendalam.

Qurban sebagai komunikasi horizontal

Selain komunikasi vertikal dengan Tuhan, penyembelihan hewan juga mengandung aspek komunikasi horizontal, yaitu antara sesama manusia. Distribusi daging kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang kurang mampu adalah bentuk nyata dari solidaritas sosial dan kepedulian. Tindakan ini memperkuat ikatan sosial dalam komunitas, menciptakan rasa kebersamaan, dan mengurangi kesenjangan sosial. Melalui pembagian daging qurban, pesan kebersamaan dan kasih sayang disampaikan secara konkret, memperlihatkan bagaimana agama dapat membentuk dan memperkuat jaringan sosial.

Komunikasi budaya


Humas Umsida
Humas Umsida

Penyembelihan hewan juga berperan dalam komunikasi budaya. Praktik ini, yang diikuti oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia, menjadi identitas kolektif yang memperkuat rasa kebersamaan umat Islam. Tradisi ini tidak hanya dilakukan di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di diaspora Muslim di seluruh dunia, menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam dapat dipertahankan dan disampaikan lintas budaya dan generasi. Dengan demikian, qurban mengkomunikasikan identitas budaya dan keagamaan yang kuat, mempererat hubungan antarumat Muslim di berbagai belahan dunia.

Dalam konteks modern, qurban juga bisa dilihat dari perspektif media dan teknologi komunikasi. Saat ini, banyak organisasi amal dan komunitas Muslim menggunakan media sosial dan platform digital untuk menggalang dana qurban, mendistribusikan daging qurban secara lebih luas, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya qurban. Penggunaan teknologi ini memperluas jangkauan dan dampak dari qurban, memungkinkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya untuk mencapai audiens yang lebih luas dan lebih beragam.

diperhatikan. 

Baca juga: Dekan FAI Umsida Jelaskan Keutamaan dan Amalan Bulan Dzulhijjah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun