Â
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Semangat kita untuk berkurban di hari raya idul adha ini harus melahirkan semangat untuk berbagi, bukan hanya berbagi kepada masyarakat di sekitar yang dekat dengan rumah kita, tetapi juga perlu diperluas jangkauannya sampai di daerah-daerah yang jauh dengan tempat tinggal kita, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Kita perlu mengurangi ego sektoral dan mengembangkan ego komunal, semangat yang bersifat lokal perlu dikembangkan lagi dengan membangun semangat lintas sektoral, lintas daerah, dan lintas wilayah, sehingga kita yang mampu secara bersama-sama ikut memberikan sentuhan pertolongan untuk membahagiakan dan mengangkat mereka dari kondisi yang ada.
Semangat berkurban di hari raya idul adha ini perlu diteruskan di luar idul adha. Umat Islam perlu secara terus-menerus menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran baru untuk terus berbagi kepada masyarakat luas sesuai dengan kemampuan-nya. Masyarakat kita yang kurang mampu tidak hanya butuh daging kurban, tetapi mereka membutuhkan kehidupan yang lebih baik secara lahir dan batin, fisiknya sehat, kebutuhan ekonominya tercukupi, anak-anaknya punya kesempatan untuk menempuh pendidikan sampai pendidikan tinggi, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengembangkan usaha yang menguntungkan, dan pada akhirnya mereka juga ikut saling berbagi kepada sesama.
Di dalam al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. banyak sekali peringatan dan anjuran untuk memberikan pertolongan kepada meraka yang perlu dibantu. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Â
Â
Artinya: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya". (QS. Ali Imran: 92)
-- -- : " "
Artinya: "Dari Abu Hamzah Anas Bin Malik Rodhiyallahu 'anhu pembantu Rosulullah Shollallahu 'alaihi wa Sallam, dari Nabi Shollallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak sempurna Iman seseorang sehingga ia mencintai saudaanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri". (HR Al-Bukhori dan Muslim).