Rafah adalah kota paling selatan di Gaza. Dalam perang selama tujuh bulan terakhir sejak Oktober 2023, warga Gaza digiring ke wilayah Rafah oleh Israel untuk tempat pengungsian dan perlindungan. Wilayah administrasi Rafah berbatasan dengan Mesir dan Israel sementara kotanya sendiri terletak persis di perbatasan Gaza-Mesir. Berkumpulnya warga sipil Palestina di Rafah tentu menjadi sangat rentan untuk menajdi sasaran kolateral. Apakah ini memang telah menjadi skenario Israel?
Tentu apa yang bisa dipastikan akan terjadi adalah banjir darah orang-orang tak berdosa di sana, jika serangan itu dilanjutkan. Dan genosida itu menjadi nyata. Jika ini terjadi, maka apakah akan menjadi langkah persatuan umat manusia menghukum atau menggulung menggulung Israel?
Atau malah menjadi kekuatan propaganda baru Israel bahwa pihaknya telah sukses menumpas Hamas, yang dianggap teroris, dan akan dianggap sebagai pahlawan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, meski dengan kolateral berupa genosida terhadap Palestina di Gaza.
Bisa jadi Rafah akan menjadi titik baru persatuan kemanusiaan dan umat Islam di seluruh dunia. Warga dunia dan umat Islam harus sudah bersiap-siap.
Wallahu'alam (*)
Sumber: pwmu.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H