Kebanyakan aliran air tersebut berbentuk seperti dam, tidak berupa aliran air yang besar atau berarus kuat, tidak juga seperti percikan air yang berdebit kecil.
"Awalnya, sumber mata air ini hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari masyarakat saja. Tapi ada beberapa yang dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, seperti Sumber Towo 2 dan Sumber Ubalan," lanjut mahasiswa yang akrab disapa Afa ini.
Kedua sumber mata air ini, tutur Afa, tidak dikenakan biaya sama sekali untuk mengaksesnya. Namun sama seperti sumber mata air lainnya, kedua mata air ini masih belum diketahui banyak orang alias hidden gem. Di wisata Sumber Towo 2, biasanya menjadi pilihan wisata warga sekitar saja. Aliran air yang cukup banyak ini juga berfungsi sebagai alat irigasi sawah.
Respon dari pihak desa dan warga
Kepala Desa Selotapak, Agus Sugiono menyampaikan, "Kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini sangat membantu masyarakat dan para pengunjung. Dari sini mahasiswa bisa belajar membuat kegiatan yang bersifat membangun kualitas dan kuantitas mereka dalam menganalisis kebutuhan khalayak,".
Lihat juga: 21 Balita Terindikasi Stunting dan Ibu Malu ke Posyandu, KKN 53 Umsida Gelar Seminar Kesehatan
Adapun pendapat dari salah satu perangkat desa  Eko Mulyono menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan Kelompok 33 adalah kegiatan yang memudahkan pengoperasian operasional dalam melengkapi fasilitas desa.
"Harapannya plang arah jalan ini dapat berfungsi selayaknya dan menjadi kenangan-kenangan dari mahasiswa KKN-P Kelompok 33," tuturnya.
Penulis: Trio Boris K.
Penyunting: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H