Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 23 KKN-P Umsida Gelar Acara Potong Tumpeng Bersama Warga Desa

3 Februari 2024   09:58 Diperbarui: 3 Februari 2024   09:58 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehubungan dengan diselenggarakannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 2024 oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), sebanyak 16 mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 23 di kegiatan KKN-P tersebut menyelenggarakan kegiatan pembukaan dengan mengadakan prosesi pemotongan tumpeng dan mengundang seluruh Badan Pemerintah Desa (BPD) yang berjumlah 35 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (25/01/2024).

Opening Ceremony Kelompok 23 KKN-P Umsida

Seluruh anggota dari kelompok KKN terlibat dalam penyelenggaraan sekaligus pengisi acara dalam kegiatan seremoni pembukaan KKN di desa.

Muharrom selaku Kepala Desa Gunungsari hadir dan memberi sambutan. Dalam sambutannya Ia memiliki harapan kepada anggota kelompok 23 KKN-P Umsida 2024 untuk melakukan pengembangan potensi-potensi desa melalui program kerja yang telah ditetapkan dan disetujui olehnya.

Adapun program kerja untuk pengembangan potensi desa yang telah ditetapkan oleh Umsida dan telah disetujui oleh Kepala Desa Gunungsari antara lain dalam bidang wisata, pendidikan, kesehatan, dan UMKM.

"Dari sekian proker-proker tersebut, semoga semuanya dapat terlaksana dengan baik dan lancar" Ungkap Muharrom membicarakan program kerja yang akan dilaksanakan. Di sisi lain ketua kelompok 23, Ghulam Muhammad Abdu Sari berharap, pengerjaan program kerja yang akan dilaksanakan dilandasi dengan kerja sama yang baik antara pihak desa dan anggota kelompok 23 sendiri.

Setelah sambutan-sambutan disampaikan, acara yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Muharrom dan Ghulam. Pada dasarnya, prosesi pemotongan tumpeng ini merupakan simbolis dalam kegiatan syukuran atau kegiatan seremonial seperti ini.

Baca juga: Maraknya Penggunaan Produk Luar dan Abai Akan 3 Cetusan Produk Lokal Karya Anak Bangsa

Pemotongan tumpeng mempunyai makna dan harapan agar pemangku hajat dapat mencapai hajatnya dengan hasil yang paling baik. Untuk prosesi pemotongan tumpeng yang dilaksanakan oleh kelompok 23 KKN-P Umsida 2024 bersama dengan Kepala Desa Gunungsari dengan jajarannya, dilakukan sebagai tanda bahwasanya rangkaian kegiatan KKN sudah dapat dilakukan di Desa Gunungsari pada hari itu juga.

Di sisi lain, salah satu anggota kelompok 23 KKN-P Umsida 2024, Delly Puspita Artamevia menyampaikan, "di samping untuk membuka kegiatan KKN, pembukaan ini juga dilakukan untuk sarana bersosialisasi dengan warga desa sekitar, sehingga dalam mengerjakan program kerja dapat terjalin kerja sama yang baik".

Sementara menurut Naufal Ariq Wijaya, yang juga merupakan salah satu dari 16 anggota kelompok 23 KKN-P Umsida menyampaikan, "Pembukaan ini dilaksanakan sebagai penyambutan dari pihak kelompok 23 KKN-P Umsida 2024 selaku perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Selain itu, juga untuk sarana penyampaian harapan dan pesan terkait pelaksanaan kegiatan, serta sarana membangun kerja sama antara pihak kelompok 23 KKN-P Umsida 2024 dan pihak warga Desa Gunungsari".

Setelah prosesi pemotongan tumpeng dilakukan, potongan tumpeng diberikan oleh Ghulam kepada Kepala Desa Gunungsari. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk hormat kepada beliau. Acara yang selanjutnya yakni pemakaian jaket secara simbolis oleh Muharrom kepada kelompok 23 KKN-P Umsida 2024 yang diwakilkan oleh Ghulam Muhammad Abdu Sari dan Dera Ika Fitrilia.

Baca juga: Umsida Timba Ilmu dengan UHT Surabaya Terkait Pengembangan FKG

Selanjutnya sebagai penghujung dari kegiatan Opening Ceremony Kelompok 23  di Desa Gunungsari, dilakukan pembacaan Do'a oleh Nur Kholis, selaku Mudin Desa Gunungsari.

Pada dasarnya, kegiatan Kuliah Kerja Nyata  ini merupakan suatu kegiatan dimana mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke masyarakat. Untuk itu, tentu saja semua rangkaian kegiatan di dalamnya, termasuk kegiatan seremoni pembukaan di desa yang dituju pasti berkaitan erat dengan masyarakat.

Maka patut saja jika anggota kelompok 23 berharap timbulnya hal-hal baik di antara pihak kelompok 23 Umsida dan Desa Gunungsari. Untuk mencapai hal tersebut, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh anggota kelompok yang bekerja dalam desa tersebut agar mendapat respon baik dari masyarakat sekitar, yakni norma yang dijunjung oleh desa Gunungsari.

Sebagaimana seperti harapan yang disampaikan oleh Alfiah, salah seorang warga desa Gunungsari terhadap anggota kelompok 23, "ya ibu berharap semoga sukses, dan tercapai tujuannya. Tapi selebihnya serahkan semuanya pada Allah, karena kita semua pada dasarnya hanya wayang. Jadi pasrahkan semuanya pada Allah, yang penting berusahalah dulu dan semoga semuanya lancar serta dipermudah oleh Allah," Tukasnya.

Penulis: Imelda Nova Amalia
Penyunting : Rani Syahda

*Humas Umsida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun