Mohon tunggu...
Umpu Soamole
Umpu Soamole Mohon Tunggu... -

tidak ada pemberian yang lebih baik kepada seseorang setelah iman kecuali wanita shalehah ( umar bin khaththab )

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kezhaliman Terhadap Perempuan dalam Peradaban Barat Modern

16 Desember 2013   14:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memanfaatkan perempuan untuk promosi dan iklan

Orang yang mengcermati secara jeli kondisi perempuan di dunia barat pasti tahu realitas yang terjadi sesungguhnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa kaum perempuan di sana dimanfaatkan secara tidak pantas. Mereka dipikat agar mau menjadi bintang promosi atau model iklan berbagai produk yang sebagiannya masih berkaitan dengan dunia perempuan, sedangkan sebagiannya lagi tidak.

Di dunia perfileman, kehormatan perempuan dimanfaatkan dan diumbar habis-habisan, hingga menerjang ajara-ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Majalah-majalah cabul tidak akan beredar dan laku keras kecuali jika dipenuhi dengan perempuan cantik, serta cover girl yang dipilih untuk menarik perhatian laki-laki. Di dunia barat, mayoritasbisnis menempatkan perempuan-perempuan cantik di depan pintu supermarket mereka untuk menarik perhatian, menggaet, dan membujuk kaum laki-laki, sehingga mereka mau memasukinya.

Demikianlah realitasnya. Perempuan diperlakukan secara tidak pantas diberbagai lapisan masyarakat barat. Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh jihan al-Baithar, seorang peneliti perempuan, untuk meraih gelar magister mengenai kode-kode etik periklanan ditemukan bahwa 93% memanfaatkan para perempuan dewasa, 73% iklan digerakkan oleh kaum perempuan, dan lebih dari separuh kandungan iklannya bersifat membangkitkan syahwat.

A.Membuka lapangan kerja yang tidak sesuai dengan karakter perempuan

Dilandasi teori kesetaraan jender yang dielu-elukan di dunia barat, masyarakat di sana menurut perempuan untuk bekerja sebagaimana halnya laki-laki. Ada yang bekerja di pertambangan, industri alat-lat berat, membersihkan jalan raya, menjabat komandan polwan, memikul senjata, menjaga stabilitas keamanan, serta bidang-bidang lainnya yang hanya pantas digeluti oleh kaum laki-laki. Merupakan bentuk kezhaliman terhadap perempuan yang berdampak terhadap sifat feminimnya, kesuciannya, serta kesehatan fisik dan jiwanya.

B.Melakukan kekerasan dan penindasan terhadap perempuan

Bentuk-bentuk penindasan terhadap perempuan banyak ragamnaya. Ada kalanya berbentuk pemukulan, pelecehan seksual, perkosaan, atau pembunuhan.

1.Penindasan dalam bentuk pemukulan

Sebuah study di Jerman menyebutkan, tidak kurang dari seratus ribu perempuan setiap tahunnya menjadi korban tindak kekerasan fisik atau nonfisik dari para suami atau kaum laki-laki yang berinteraksi dengan mereka. Itu yang tampak dipermukaan. Boleh jadi, jumlah korban yang sebenarnaya lebih dari satu juta orang . menurut sebuah studi juga, kali dari sebuah instansi nasional Amerika mengenai kesehatan jiwa, diperoleh dari data bahwa 17% perempuan yang harus dibawa ke unit gawat darurat (UGD) merpakan korban pemukulan suami tau teman-teman laki-laki mereka. Sementara itu, 83% mereka pernah diopname di berbagai rumah sakit juga akibat pemukulan suami. Sebuah surat kabar Amerika mengemukakan 1 dari 10 orang istri pernah dipukul oleh suaminya. Surat kabar Family Realation juga menyebutkan, satu dari dua orang perempuan dipukul suaminya dan diperlakaukan dengan semena-mena. Di prancis, ada sekitar dua juta orang perempuan yang setiap tahunnya menjadi korban pemukulan. Michele Andrea, seorang juru bicara rahasia Negara untuk hak-hak perempuan mengatakan : “sampai-sampai, kuam perempuan diperlakukan tidak lebih terhormat daripada binatang. Manakala ada seseorang memukul anjing dijalan, pasti ada saja yang melaporkannya kepada asosiasi perlindungan binatang. Tetapi, saat ada seorang suami memukul istrinya di jalan tidak aka nada seorang pun di Prancis yang mau bergerak. Sekitar 93% kasus pemukulan terjadi dikota-kota besar. Dan, 60% pengaduan malam hari yang diterima oleh pihak kepolisian Paris berisi permohonan bantuan para perempuan yang yang mengalami perlakuan buruk dari suami mereka.

Di Amsterdam, Belanda, pernah diadakan sebuah kongres yang diikuti oleh 200 anggota yang mewakili 11 negara. Kongres tersebut membahas tentang perlakuan buruk yang dialami oleh kaum perempuan didunia. Dari hasil kongres diperoleh informasi bahwa perempuan telah mengalami tindak kekerasan disegala lapisan masyarakat diberbagai belahan dunia. Ada sebagian suami yang menyundut istrinya dengan api rokok. Ada pula yang memasungnya dengan rantai. Sebuah riset di Inggris menyebutkan, sekitar 77% suami memukul istri mereka tanpa sebab sama sekali.

2.Penindasan dalam bentuk pelecehan seksual

Sebuah surfei pihak kementrian Dalam Negeri Inggris mengunggkapkan, dari 80% perwira polisi perempuan, sekitar empat perlimanya mengalami pelecehan seksual disela-sela pergantian tugas resmi mereka. Survei tersebut melibatkan 1800 orang perwira perempuan di sepuluh biro keamanan Inggris dan Wales yang di ketuai oleh Dr.Jennifer Brown, seorang peneliti social untuk gabungan biru keamanan New Hamshire. Bukankah skala tersebut mengejutkan?empat perlima perwira polisi pereempuan mengalami pelecehan seksual. Kapan hal itu terjadi ? disela-sela pergantian tugas resmi mereka dan ketika mereka sedang bertugas menjaga keamanan.

Kasus tersebut terjadi pada seorang perwira polisi prempuan yang bertugas menjaga keamanan. Sementara mengenai para perwira polosi perempuan yang berjaga malam mengawasi orang-orang sakit, kasusnya lebih mencenggangkan lagi, membuat dahi ini berkeringat. Sebuah studi asosiasi ilmu jiwa inggris mmeperlihatkan, 60% perawat perempuan yang dimintai pendapat menyebutkan bahwa mereka mengalami pelecehan seksual dari para pasien perawat mereka.

Hal studi tersebut juga mengungkapkan bentuk-bentuk pelecehan seksual yang terjadi. Mulai dari canda-canda cabul dan ajakan-ajakan untuk berhungan seks, hingga sentuhan fisik langsung. Studi tersebut juga membuktikan bahwa 76% perawat ini tidak berani bersuara ketika dilecehkan. Mereka lebih memilih diam.

Sarah Veanize, seorang peneliti keamanan Inggris, di sela-sela kongres asosiasi ilmu jiwa Inggris yang diadakan di kota London, menyeruakn pentingnya mengadakan sejumlah bimbingan dan programinternal bagi para perawat perempuan. Tujuannya, antara lain, mengharuskan mereka untuk melaporkan kekerasan seksual yang mereka alami selama bekerja. Harapannya, hal ini dapat meminimalisasi kejadian tercela tersebutbagi profesi keperawatan, selain agar mereka mau mengkonsultasikannya.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa pasiem laki-laki melakukan perbuatan yang membuat dahi berkeringat tersebut malu-mali saat para perawat sedang menolong mereka. Coba anda lihat dan bayangkan, dalam kondisi sakit dan tengah berada diambang kematian, para pasien itu sempat-sempatnaya melakukan pelecehan seksual. Pada saat yang sama, dalam rumah sakit sendiri tidak ada sistem yang dapat menghalangi pelecehan itu terjadi. Bagaimana dahi ini tidak berkeringat melihat kenyataan ini !! sebagaiman diketahui, studi tersebut tidak menyebutkan tentang para dokter dan perawat laki-laki. Ia hanya menyebutkan perbuatan yang dilakukan oleh para pasien laklaki. Kita tidak tahu berapa presentasenyajika para perawat perempuan ini juga mengalami kekerasan seksual hdari para dokter dan paerawat laki-laki.

3.Penindasan dalam bentuk pemerkosaan

Pusat Penanggulangan Korban Nasional Amerika Serikat yang melindungi hak-hak para korban tindak kekerasan mengumumkan, jumlah kasusu pemerkosaan terhadap perempuan yang sudah baligh di Amerika Serikat mencapai 103 kasus setiap menitnya. Artinya jumlah korbannya mencapai 68 ribu perempuan dalam setahun. Instansi ini juga mengumumkan, 1 dai 8 perempuan yang sudah baligh di negeri paman sam itu menjadi korban pemerkosaan. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah perempuan korban perkosaan mencapai sekitar 12.100.000 orang.

Survei lain membuktikan, 61% kasus perkosaan menimpa perempuan dibawah usia 18 tahun. Sementara 29% kasus perkosaan terjadi pada anak-anak kecil dibawah usia 11 tahun.

Data statistic diatas menggambarkan bertambahnya presentase kasus pemerkosaan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 59%. Sebuah penelitian di amerika serikat menyebutkan tindakan kriminal perkosaan banyak dilakukan oleh orangorang asing yang memasuki wilayah setempat. Kejahatan ini menurun sepanjang musim dingin saat orang-orang lebih sering tinggal dirumah. Sehingga tidak banyak yang berkeliaran dijalan.

Dari penelitian diatas, secara ilmiah dapat kita tarik kesimpulan bahwa semakin jarang kaum laki-laki berbaur dengan kaum perempuan, semakin jarang pula kasus pemerkosaan yang terjadi.

Artinya ketika ajaran Islam yang mulia mengharamkan berbaurnaya kaum laki-laki denagn kaum perempuan, serta mempersempit peluang dan lingkupnya, secara otomatis ia telah membatasi terjadinya kasus pemerkosaan, sekaligus menutupnya rapat-rapat. Karena itu, lingkungan masyarakat muslim kita, meski tidak memegang teguh ajaran islam sekuat tenaga, presentase tindak kriminal perkosaan rendah. Apabila sebagian masyarakat muslim mulai mengalami musibah dengan semakin menigkatnya tindak perkosaan, penyebabnya tiada lain karena mereka telah menjauhi ajaran Islam dan tidak memegangnya kuat-kua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun