Mohon tunggu...
Campus News
Campus News Mohon Tunggu... Dosen - Pusat Informasi Kampus

Menyajikan berita seputar kegiatan perguruan tinggi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rektor UM Metro Bahas Tantangan Disrupsi bagi Kepala SMK se-Kabupaten Lampung Selatan

13 Desember 2023   15:29 Diperbarui: 13 Desember 2023   15:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rektor Universitas Muhammadiyah Metro, Dr. Nyoto Suseno, M.Si., memberikan materi yang menginspirasi kepada Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Kabupaten Lampung Selatan pada Senin (11/12/2023) di Natar. Materi ini membahas tantangan disrupsi terkait kebutuhan kompetensi di masa depan, fokus pada Era Revolusi Industri 4.0-5.0.

Dalam presentasinya, Dr. Nyoto menggarisbawahi adanya tujuh kebutuhan kompetensi atau skills yang diperlukan untuk menghadapi perubahan masa depan.

"Yang pertama yakni revolusi Industri 4.0 ini melibatkan perubahan dalam pola belajar dan pola pikir, terutama seiring dengan teknologi cyber. Yang kedua adalah framework siap kerja menyebutkan adanya kecenderungan perubahan dalam kerangka kerja saat ini, seperti IQF/KKNI (Indeks Kualifikasi Fungsional/Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)," terang Dr. Nyoto.

Lalu yang ketiga adalah kecenderungan tantangan global, sambungnya, untuk mengidentifikasi tantangan global yang dihadapi dalam era perubahan ini.

"Yang keempat yakni re-orientasi kompetensi baru untuk menyadari perlunya pengalihan fokus pada kompetensi baru yang dibutuhkan di masa depan. Yang kelima yakni permasalahan model pembelajaran yang tidak mencerahkan yang menyoroti masalah dalam model pembelajaran saat ini yang memerlukan perbaikan," tambahnya.

Foto: Dr. Nyoto Suseno, Sumber: M. Aang
Foto: Dr. Nyoto Suseno, Sumber: M. Aang

Selanjutnya, yang keenam adalah state of the art (orientasi pendidikan kita) untuk menyelidiki bagaimana orientasi pendidikan kita berada dalam konteks revolusi industri.

"Yang terakhir yakni etnik/ciri khusus. Bagaimana kita menyoroti etnik dan ciri khas dalam konteks kebutuhan kompetensi," tukasnya.

Dr. Nyoto menggarisbawahi bahwa pola belajar dan pikir milenial telah berubah secara signifikan oleh teknologi cyber. Ia juga memperhatikan bahwa pembelajaran tidak lagi terbatas pada lembaga pendidikan formal, dengan guru sebagaimana biasa, melainkan juga melibatkan kehadiran AI atau AR/VR. "Pembelajaran dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan melalui berbagai platform atau perangkat," tuturnya.

Dr. Nyoto juga menyoroti karakteristik masyarakat super cerdas di era Society 5.0, yang meliputi kemampuan multi-tasking, basis teknologi seperti: AR, AI, IoT, robotic, secara otomatis, penggunaan multi-channel, perpaduan antara cyber space dan physical space serta kenyamanan, keamanan, kemudahan, kecepatan, efisiensi, dan praktisitas dalam berbagai hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun