Kompasiana....aha, sebuah tempat untuk berekspresi. Sekedar cerita, saya mengenal Kompasiana sejak dahulu, beberapa tahun yang lalu. Saya sering membuka dan menemukan banyak tulisan tentang berbagai topik dan bidang disana. Penulisnya pun dari berbagai kalangan dan profesi. Saya hanya sekedar membaca sambil berangan-angan, kapan saya bisa menulis seperti mereka. Jujur saya sangat  ingin bisa menulis. Tapi saya belum berani, termasuk menulis di blog menulis manapun,... apalagi diblog besar sekelas Kompasiana.
Lalu ada kesempatan untuk belajar menulis disalah satu blog menulis. Menurut saya blog ini lebih bisa saya terapkan untuk belajar karena para penulisnya hampir semua satu profesi dengan saya, sebagai pendidik. Lama saya belajar menulis disana. Setelah beberapa tahun berlatih menulis, akhirnya saya menpunyai mental yang cukup mencoba menulis di Kompasiana.
Saya bergabung dengan Kompasiana baru 2 tahun, tepatnya tanggal 07 Januari 2022. Awalnya saya membaca tulisan seorang Kompasianer yang sudah saya kenal didunia maya. Saya ingin merespon tulisannya. Berkali-kali saya coba klik tombol penilaian dan ingin memberi komentar. Tetapi tidak berhasil karena saya harus login atau mendaftar terlebih dahulu. Selanjutnya saya pun mendaftar.
Saya tidak langsung menulis setelah menjadi anggota Kompasiana. Hanya membaca-baca artikel para Kompasianer. Dari situlah saya menemukan salah satu Kompasianer yang tulisannya membuat saya jatuh cinta. Dan saya selalu mencari tulisan kompasianer tersebut yang membuat saya terpesona. Saya kagum dengan beliau, tulisannya selalu menarik dan mempunyai pelajaran hidup. Dan ternyata setelah saya berada di Kompasiana, akhirnya saya tahu bahwa banyak kompasianer yang mengidolakan beliau. Kompasianer idola saya dan idola banyak penulis lainnya adalah penulis paling senior yang penuh inspiratif. Tentu semua tahu... beliau adalah Bapak Tjiptadinata Effendi. Banyak Kompasianer yang memanggilnya Ayah, Opa ataupun Bapak karena selain beliau yang paling sepuh, namun jiwa beliau yang sangat "kebapakan." Saya selalu senang dengan tulisan-tulisan beliau. Diusianya yang lebih dari 80 tahun, beliau masih aktif dan produktif menulis.
Akhirnya saya memberanikan diri mencoba menulis dan mengunggahnya di Kompasiana. Dan tahu hasilnya? Tidak bisa tayang, tetap di draf hehehe.... Ada hal-hal yang kurang sesuai dengan ketentuan. Beberapa kali saya harus mengumpulkan mental untuk menulis lagi. Alhamdulillah tulisan berikutnya berhasil tayang...
Kini saya merasa nyaman menulis di Kompasiana. Walaupun tidak bisa menulis setiap hari namun Kompasiana telah memberi ruang untuk berekspresi. Â Kompasiana bukan saja tempat menulis namun juga menjadi jendela yang kita bisa melihat banyak hal. Ilmu, pengetahuan, wawasan, hiburan dan banyak lagi bisa kita dapatkan di blog terbesar di Indonesia. Bahkan menurut Bapak Tjip, Kompasiana adalah blog terbesar di Asia. Luar biasa...
Kompasiana merupakan wadah menulis yang telah cukup lama. Dan ternyata kini Kompasiana sedang berulang tahun. Diusianya yang sudah 16 tahun, tentu menjadi wadah yang cukup matang. Selamat ulang tahun Kompasiana, semoga semakin banyak orang bisa merasakan KEBERMANFAATANMU. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H