Sebagai ASN yang berprofesi sebagai guru, kami mendapatkan tunjangan profesi setiap bulannya. Tunjangan itu dihimbau oleh pemerintah untuk pengembangan kualitas dan  kompetensi guru. Salah satunya untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Saya dan suami memang sama-sama berprofesi sebagai guru dibawah Kementerian Agama. Kami sudah menjadi guru sejak lama, kini usia kami sudah diatas 50 tahun.
Namun alhamdulillah, kami masih punya semangat untuk menuntut ilmu. Tidak kalah dengan guru yang masih muda. Kami memutuskan untuk mengambil S2 di kampus terdekat karena di Kementerian Agama diatur jarak tempuhnya dengan sekolah tempat bekerja.
Bila kuliah diluar kota dan melebih jarak tempuh yang ditetapkan maka surat ijin dari Kementerian Agama tidak bisa keluar. Bila hal itu terjadi, maka ijazahnya nanti tidak bisa diajukan untuk kenaikan pangkat.Â
Maka kami harus puas kuliah dikota kami walaupun jurusan yang kami ambil tidak linear dengan ijazah S1 . Tapi tak apalah, tidak salah menuntut ilmu dan belajar apapun untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
Salah satu hal yang kami persiapkan yaitu menyediakan biaya yang cukup untuk pendidikan kami. Pada waktu kami masih sedang mengambil kuliah S2, anak-anak kami masih butuh biaya pendidikan juga. Yang besar masih kuliah dan yang kecil masih sekolah di SMA di Pondok pesantren.
Saat itu kami butuh biaya yang besar karena 3 anggota keluarga kuliah dan yang satu mondok. Namun biaya dipondok lebih besar daripada anak sulung yang sudah kuliah. Maka kami sebelumnya harus sudah memperhitungkan tentang anggaran yang harus kami sediakan agar tidak ada masalah dikemudian hari.
Di tempat kuliah saya, hampir semuanya sudah bekerja. Hanya satu mahasiswi yang masih fresh graduate. Dan saya termasuk yang paling senior (istilah halus dari paling tua, hehehe). Namun saya membuktikan bahwa saya tidak kalah dari yang masih muda.
Saat ada lomba menulis tingkat mahasiswa, saya mencoba mengikutinya. Lomba menulis buku dalam rangka Hari Buku Nasional tahun 2022. Alhamdulillah, tulisan saya berhasil meraih juara ketiga dan mendapat piala dan piagam yang diserahkan oleh Ibu Arumi Bachin, artis yang kini menjadi Ibu wakil gubernur Jawa Timur.
Dalam bidang akademik, alhamdulillah, walaupun usia tidak muda lagi tapi saya bisa menyeleseikan study dengan nilai predikat Dengan Pujian.
Suami yang kuliah di lain perguruan tinggi juga termasuk paling senior diantara teman-teman kuliahnya. Namun semua itu tidak masalah. Yang penting kami masih punya semangat belajar dan bisa mengatur waktu untuk mengerjakan tugas, menempuh kuliah dan melaksanakan tugas sebagai ASN.Â
Walaupun kami sama-sama senior dan baru bisa kuliah S2 tapi kami tidak kecil hati. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menuntut ilmu.Â
Kini kami sudah lulus dan ijazah S2 sudah berhasil mengantarkan saya  untuk kenaikan pangkat ke 4C. Semoga pengalaman kami bisa menginspirasi anak-anak kami dan guru-guru yang masih muda untuk terus belajar dan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H