Hari Ahad tanggal 27 Agustus merupakan hari yang dinanti. Madrasah kami mengikuti lomba karnaval dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78. Karnaval tersebut dilaksanakan oleh Desa Sidorejo, dimana madrasah kami berada.
Tepat pukul 7.30, lomba karnaval dimulai. Lomba ini diselenggarakan disepanjang jalan Desa Sidorejo dengan jarak tempuh sekitar 1,5 km, mulai dari Dusun Ceper sampai dengan Asem Gede.
Seluruh guru dan siswa yang mengikuti karnaval berupaya maksimal mensukseskan pelaksanaan lomba tersebut. Semua semangat mendukung atas kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan lomba karnaval yang diadakan setiap tahun di desa Sidorejo tersebut.
Karnaval dari madrasah kami mengambil tema Bhineka Tunggal Ika. Barisan paling depan adalah siswa yang membawa lambang garuda Pancasila dan kelompok paskibraka. Barisan itu mencerminkan suasana patriotisme dan jiwa nasionalisme sebagai generasi muda.

Dibelakangnya ada beberapa siswa yang berpakaian IPSI ( Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia ). Hal ini sesuai dengan muatan lokal di Kabupaten Madiun. Berbagai organisasi pencak silat ada didaerah Madiun. Itulah sebabnya Kabupaten Madiun dikenal sebagai Kampung Pesilat. Barisan siswa berpakaian IPSI tersebut juga untuk mendukung dan mengapresiasi siswa dimadrasah kami yang setiap tahunnya berhasil menang dalam lomba IPSI se Kabupaten Madiun.
Barisan penari berada dibelakang barisan IPSI. Dengan busana tari nan elegan dan eksotik, para penari dengan gemulai menggerakkan anggota tubuh mengikuti berbagai irama yang dilantunkan. Barisan penari ini menjadi pusat perhatian warga dan para penonton yang menyaksikan karnaval.
Melihat antusias warga, MC yang mengarahkan dan mengenalkan peserta karnaval di madrasah kami, mengajak warga untuk turut mengikuti gerakan penari tersebut. Tujuannya supaya mereka tidak jenuh berdiri atau duduk dalam waktu yang lama menyaksikan jalannya karnaval yang diikuti oleh banyak peserta.
Di belakang para penari tersebut, ada barisan siswa-siswi berpakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berjalan dengan wajah tersenyum ceria, ramah sesuai dengan adat ketimuran yang mengunggulkan sopan santun dan ramah tamah kepada sesama.
Kegiatan karnaval tersebut diikuti oleh seluruh RT dan lembaga pendidikan yang ada di Desa Sidorejo Kec. Wungu. Berbasarkan informasi dari salah seorang warga, karnaval ini diikuti oleh 43 peserta. Tak heran bila lomba karnaval tersebut sampai siang hari. Peserta tidak luntur semangat walaupun berjalan menunjukkan aksinya dibawah terik matahari.