Bepergian sendiri alias solo traveling ke berbagai daerah seorang diri sebenarnya belum pernah saya rasakan. Selain membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang relatif lama, saya pun belum berani melakukannya, mengingat saya sebagai seorang wanita yang tidak semestinya bepergian jauh tanpa disertai mahram.
 Namun jika ditanyakan tentang kebiasaan saya untuk bepergian sendiri, entah itu ke swalayan, mini market, mal, silaturahmi ke keluarga atau sekedar jalan-jalan di dekat rumah maka hal ini sering saya lakukan. Yup, solo traveling yang saya maksudkan disini bukanlah melakukan perjalanan jauh seorang diri yang membutuhkan banyak biaya dan waktu yang lama. Solo traveling gaya ini cukup dengan bermodalkan uang beberapa lembar di dompet dan waktu beberapa jam saja untuk melakukannya. Cukup andalkan kendaraan pribadi, baik berupa motor atau mobil, bahkan angkot pun bisa dan kita pun siap melakukan solo traveling.
Bagi seorang  ibu rumah tangga seperti saya, tinggal di rumah adalah suatu hal yang menyenangkan karena bisa mengurus anak-anak secara langsung. Tapi jika dihadapkan pada aktivitas sehari-hari yang dilakukan terus menerus maka tentu akan muncul rasa bosan dan akhirnya ingin mencari suasana baru dengan jalan-jalan keluar rumah, walau hanya sebentar saja. Terlebih lagi waktu untuk berlibur panjang sangat susah karena pekerjaan yang selalu menanti dan waktu yang terbatas. Inilah yang membuat saya melakukan solo traveling.
Solo traveling ini saya maksudkan untuk merefresh diri karena aktivitas di rumah yang berulang-ulang dan membosankan. Selain itu, untuk mencari inspirasi dan suasana baru diluar rumah. Tentu saja keluar rumah ini dengan izin dari suami. Â Terkadang jika suami bisa menemani, maka jalan-jalannya berdua. Tapi jika suami sibuk, maka disinilah saya melakukan solo traveling.
Ketika keluar rumah, saya sudah menetapkan tujuan sebelumnya. Ini untuk menghindarkan kesia-siaan. Misalnya ketika saya ingin ke mini market/swalayan/mal, maka terlebih dahulu melist apa saja yang mau dibeli agar tidak kebablasan belanjanya. Jika jalan-jalan di dekat rumah, maka saya niatkan untuk olahraga dan sosialisasi dengan tetangga. Jadi jalan-jalannya efektif dan bermanfaat.
Dalam solo traveling inilah terkadang saya mendapat banyak inspirasi dari melihat lingkungan sekitar. Â Beberapa diantaranya antara lain:
Empati terhadap sesama
Terkadang saya melihat para pengemis di pinggir jalan yang membuat saya berpikir tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan dengan merendahkan diri dihadapan orang seperti itu. Mungkin Karena himpitan ekonomi atau memang ada kepentingan dibaliknya. Melihat mereka membuat saya lebih banyak bersyukur karena dikaruniai hidup yang berkecukupan.
Disiplin dalam bekerja
Disaat yang lain, saya melihat pegawai-pegawai yang bekerja di mini market atau swalayan yang sibuk mengatur barang-barang di rak. Mereka melakukan pekerjaan yang sama setiap hari. Saya pun mengambil hikmah bahwa kita harus disiplin dan sabar dalam melakukan pekerjaan, mirip dengan pekerjaan ibu rumah tangga yang juga saya geluti. Jika kita ikhlas maka tentu rezki kita pun akan bertambah dan membawa berkah.
Peduli terhadap lingkungan