Fenomena Hijrah Instan
Kita tau, saat ini banyak sekali orang Islam yang sudah hijrah, dari yang awalnya tak faham bagaimana syariat Islam, Â dan setelah mengikuti kajian demi kajian, Â sedikit demi sedikit jadi tau, syariat Islam, Â namun mereka yang baru hijrah, kadang sering berdebat dengan para senior, Â yang membuat para senior yang mungkin tidak sabar menghadapi pemahaman mereka yang baru hijrah, Â yang masih sedikit ilmunya, dan menjadikan mereka berdebat, hanya masalah kecil dan sepele, yang sudah senior yang gak mau mengalah, atau gak bisa menjelaskan dengan halus dan lembut, walau dirinya merasa sudah menjelaskan, Â namun bagi yang masih baru dalam pemahaman, Â tentu akan mendebat mereka yang sudah senior, dengan pemahaman yang baru mereka dapatkan, Â dan itu membuat sang senior merasa yang baru hijrah itu tak layak di katakan orang baik, karena tak sesuai dengan apa yang di fahami oleh para senior.
Dan yang baru hijrah akan di katakan, Â fenomena hijrah instan.
Jika ditilik ke masa lalu para senior, Â tentu juga sama dengan yang baru hijrah, Â hanya saja yang senior memang sudah banyak ilmu yang di serap, hanya saja, biasanya mereka para senior akan mengatakan yang baru hijrah itu adalah para hijrah instan, Â atau di sebutnya fenomena hijrah instan.
Disini seharusnya para senior itu mengarahkan dengan halus, bukan mendebat mereka, Â karena mendebat orang yang baru hijrah, Â sama saja dirinya mendebat orang yang masih bodoh, dan hanya akan membuang waktu dan tenaga saja, karena mendebat orang yang belum tau banyak tentang ilmu.
seharusnya.. para senior itu mengarahkan dan bukan mendebat, agar yang baru hijrah juga nyaman dalam belajar nya.
Ibaratnya kita dulu waktu baru belajar, gak mungkin langsung bisa baca, karena baru belajar menghafal huruf, dan saat belajar hitungan, Â baru belajar menghitung dari angka satu sampai angka sepuluh, Â gak mungkin langsung bisa hafal angka satu sampai seratus kan ?
Kalau dipikir, para senior yang mengatakan fenomena hijrah instan, Â itu salah besar !!!
Harusnya bersyukur, mereka yang sebelumnya jahiliyah, Â lalu hijrah, dan hijrah itu juga butuh waktu, gak bisa langsung bisa faham semuanya, Â seperti baru belajar membaca, gak mungkin bisa langsung baca satu buku full, beda halnya yang sudah senior, di beri buku bertumpuk - tumpuk, bisa saja dalam waktu sehari langsung kelar bacanya.
Begitu pula yang baru hijrah, mereka baru faham hukum sholat, Â belum faham hukum lainnya, Â lalu di sajikan berbagai hukum, ya tentunya akan kebingungan, Â lalu di katakan, Â fenomena hijrah instan.
Apa gak salah kalau seperti itu, harusnya kalau menyadari dirinya berilmu, itu ya di tuntun yang baru hijrah itu dengan baik, bukan di tuduh fenomena hijrah instan.