Mohon tunggu...
Ummu Nizwah
Ummu Nizwah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas pelita bangsa

hobi: nonton drakor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Serapan dan Pentingnya Pemahaman untuk Guru SD

12 Januari 2025   16:04 Diperbarui: 12 Januari 2025   16:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyaknya kata serapan dalam Bahasa Indonesia tidak lepas dari sejarah masa lalunya. Pada masa penjajahan, negara-negara asing yang masuk dan keluar dari Indonesia meninggalkan dampak berupa bahasa yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat setempat. Karena bahasa Indonesia terbuka, banyak istilah dari bahasa asing dan bahasa daerah yang bisa dimasukkan ke dalam kosakata. Berdasarkan buku "Daftar Kata Serapan Bahasa Indonesia,'' banyak negara yang menjadi sumber utama kata serapan, antara lain Belanda 3.280 kata, Arab 1.495 kata, Inggris 1.610 kata, Sansekerta 677 kata, dan China 290 kata. kata-kata. Bahasa Portugis memiliki 131 kata, Tamil memiliki 83 kata, Persia memiliki 63 kata, dan Hindi memiliki 7 kata (Pusat Pengembangan Pengajaran Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 1995).

Kata serapan, menurut Malik et al. (2022), adalah proses memasukkan kosakata dari bahasa lain ke dalam suatu bahasa tertentu. Zamrotin (2021) mengatakan bahwa beberapa kata asing tidak diserap sepenuhnya. Menurut Hutapea dan Panggabean (2004), beberapa mengalami perubahan, seperti fonem vokal atau konsonan yang berubah. Jika kata serapan sering digunakan, mereka dapat bergabung dan menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Sebagaimana disampaikan oleh Aini dan Oktafani (dalam Salma et al, 2024), kata serapan memainkan peran penting dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia karena membantu memperluas dan meningkatkan variasi kosakata.

Selain memperkaya bahasa, penggunaan istilah serapan jua menghadirkan tantangan, terutama pada hal pemahaman & penggunaannya yg sempurna pada kalangan murid Sekolah Dasar. Anak-anak pada tahap ini perlu dibekali pengetahuan mengenai penggunaan istilah serapan secara benar. Penelitian ini bertujuan buat mengidentifikasi jenis-jenis istilah serapan yg dipakai & mengevaluasi sejauh mana murid Sekolah Dasar tahu istilah-istilah tersebut. Menurut Malik et al. (2022), proses pembentukan istilah serapan terdiri berdasarkan 2 tipe utama, yaitu pemasukan (importation) & penyulihan (substitution). Febriyanto (2023) menyebutkan bahwa penyerapan kosakata pada bahasa Indonesia mempunyai beberapa bentuk, misalnya istilah serapan yg diadopsi sepenuhnya (loanwords), istilah yang mengalami perubahan dalam sebagian atau semua morfemnya, dan istilah yg mengalami modifikasi sebagian morfemnya sebagai akibatnya membentuk bentuk baru (loanblends). Dalam proses ini, istilah serapan acapkalikali kali mengalami aneka macam perubahan bunyi, misalnya lenisi, reduksi konsonan rangkap, aferesis, sinkope, kompresi, penguatan bunyi, pengenduran bunyi, & penambahan bunyi.

Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh globalisasi dan tuntutan pembangunan modern. Adaptasi bahasa Indonesia meningkatkan penggunaan kata pinjaman dari bahasa asing dan berkontribusi terhadap kemajuan di berbagai bidang seperti teknologi, bisnis, fashion, dan hiburan. Hal ini mencerminkan keterbukaan bahasa Indonesia sehingga mampu leluasa mengikuti dinamika pembangunan saat ini. Namun, tanpa pengelolaan yang bijak, fenomena ini juga dapat menimbulkan dampak negatif. Meluasnya penggunaan kata serapan juga tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia, yang menunjukkan bahwa keluwesan bahasa Indonesia membuat bahasa tersebut mampu bertahan dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Bahasa adalah alat utama komunikasi dan pembelajaran, terutama di lingkungan Sekolah Dasar (SD). Dalam konteks globalisasi dan perkembangan Bahasa Indonesia, kata-kata yang diambil dari bahasa asing atau dikenal sebagai bahasa serapan memiliki peran yang signifikan memegang peranan penting. Pemahaman yang baik tentang bahasa serapan menjadi suatu keharusan bagi guru SD untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan relevan. bahasa serapan merupakan bagian dari perkembangan bahasa Indonesia. Pemahaman guru terhadap asal-usul dan arti kata serapan ini penting agar mereka dapat mengajarkannya dengan tepat kepada siswa. bahasa serapan mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan kata serapan dalam Bahasa Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh globalisasi, yang menunjukkan kemampuan Bahasa Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Bahasa Indonesia terus berkembang dengan mengambil istilah baru dari bahasa lain, menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan arus global. Hal ini mendorong pengayaan kosa kata Bahasa Indonesia, yang membantu kemajuan di berbagai bidang, seperti teknologi, bisnis, mode, dan hiburan. Selain itu, penggunaan ini menghasilkan gaya komunikasi baru yang lebih santai, singkat, dan cepat. Gaya ini sesuai dengan tren komunikasi global yang semakin tidak formal dan kontemporer. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat membawa dampak negatif seperti kehilangan identitas Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu dan meningkatnya ketergantungan pada bahasa asing. Akibatnya, kebanggaan dan cinta terhadap Bahasa Indonesia sebagai simbol kebangsaan mungkin semakin memudar (Putri et al., 2021).

Dalam era globalisasi, bahasa mengalami proses adaptasi yang dinamis, termasuk adopsi bahasa serapan dari berbagai bahasa asing. Bahasa serapan tidak hanya menjadi bagian dari kosakata sehari-hari, tetapi juga meresap ke dalam sistem pendidikan, media, dan teknologi. Untuk guru Sekolah Dasar (SD), pemahaman tentang bahasa serapan menjadi krusial, mengingat peran mereka sebagai pengajar yang membentuk dasar kemampuan berbahasa siswa. Sebagai pendidik, guru SD bertanggung jawab mengenalkan kosakata yang relevan dengan kehidupan siswa, termasuk kosakata serapan yang semakin banyak digunakan dalam konteks global.

Pemahaman bahasa serapan sangat penting bagi guru SD di era globalisasi. Guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran bahasa yang relevan dengan perkembangan zaman, tetapi juga menjadi penjaga keseimbangan antara modernitas dan pelestarian budaya bahasa Indonesia. Dengan menguasai bahasa serapan, guru SD dapat memberikan pendidikan yang lebih kontekstual, relevan, dan bermakna bagi siswa, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi yang adaptif dan kompetitif di dunia global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun