Telah menjadi sunnatullah bahwa manusia punya kelebihan dan kekurangan satu sama lainnya. Sebagai konsekuensinya, dalam sebuah masyarakat akan selalu ada kelompok yang mapan secara ekonomi dan sebaliknya kelompok yang tidak mapan yang dikenal dengan kaum dhuafa.
Allah Swt telah memerintahkan kepada hambaNya agar berbuat baik kepada kaum dhuafa, sesuai dengan isi QS. Al-Baqarah//2: 83 Allah SWT menegaskan: "dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin." Melalui surah ini, kita tentunya sebagai manusia yang memiliki akal sudah seharusnya mengamalkan dengan cara memberikan bantuan kepada fakir miskin.
Pemberdayaan kaum dhuafa ini menjadi focus gerakan Muhammadiyah. Dasarnya ada pada surat Al-Ma'un, bahwa beragama itu harus terwujud dalam gerakan membebaskan, memberdayakan, dan memajukan masyarakat dhu'afa mustadh'afin. Inilah dasar lahirnya teologi Al-Ma'un sebagai teologi pembebasan.
Salah satu tugas yang harus dilakukan mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHAMKA adalah melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepekaan sosial mahasiswa. Seperti yang dilakukan kelas 5D kelompok 10, yaitu telah melakukan kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa yang dimana ini merupakan tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan. Ditengah kondisi pandemic yang menyebabkan semakin sulitnya ekonomi membangkitkan semangat para mahasiswa untuk turun ke lapangan membantu kaum dhuafa yang membutuhkan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk nyata mahasiswa dalam implementasi dakwah terhadap kepedulian kaum dhuafa.
Program dakwah lapangan yang dilakukan kelompok 10 menyasar/ menarget kaum dhuafa yang ada di wilayah Kampung Baru Cakung Barat Rt11/Rw 08, Jakarta Timur. Lalu pada tanggal 23 Oktober 2020 Tim pun melakukan survey kepada keluarga dhuafa. Pada tanggal 28 Oktober Tim pun menetapkan bahwa keluarga Nenek Nuryati sebagai objek dari program ini.
Kami sekelompok mahasiswa FKIP Uhamka, membantu keluarga Nenek Nuryati dan suaminya yaitu Bapak Yakub yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung yang bertempat tinggal di Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur Rt 11/08. Nenek Nuryati tinggal bersama suaminya yang merupakan pemulung dan ketiga cucunya. Kedua orangtua si cucunya sudah meninggal, oleh karena itu cucunya tinggal bersamanya. Cucunya yang masih kecil dan masih sekolah bernama Muhamaad Abidin. Sedangkan cucunya yang bernama Fitri Yusrna, Zaenudin, dan Sukma Perihatin bekerja sehari-hari dengan mengamen dari daerah Bulog hingga pasar Kalimalang. Mereka ngamen mulai pukul 09.00-12.00 setelah itu mereka pulang.
Bantuan yang kami berikan adalah berupa bahan sembako, beberapa perlengkapan kesehatan dan juga uang yang nantinya dapat memberikan manfaat bagi keluarga Nenek Nuryati agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keluarga Nenek Nuryati merasa sangat senang dan berterimakasih kepada tim pengabdian kepada masyarakat. "saya mengucapkan terimakasih pada adik-adik yang sudah mau membantu saya dan keluarga, semoga Allah membalas semua kebaikan adik-adik mahasiswa." Â Ucap Pak Yakub (suami dari Nenek Nuryati) sambil berkaca-kaca.
Menurut kami, program ini sangat bermanfaat dalam membantu kaum dhuafa untuk mendirikan usaha yang nantinya dapat menambah penghasilan keluarga sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini, membuat kita semua sadar pentingnya berbagi kepada sesama. Dan juga sudah menjadi kebahagiaan tersendiri melihat orang lain tersenyum karena kepedulian dan empati yang kita berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H