Mohon tunggu...
Ummu Kultsum
Ummu Kultsum Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa - Bimbingan dan Konseling

Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling di Universitas Darul Ulum Jombang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konseling Kelompok dengan Teknik REBC untuk Mengurangi Stres Akademik Siswa

8 November 2024   21:15 Diperbarui: 9 November 2024   19:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KONSEP DASAR TEKNIK REBC

Teori Rational Emotive Behavior Counseling (REBC) yang dikembangkan oleh Albert Ellis pada tahun 1955 berfokus pada hubungan antara pikiran, emosi, dan perilaku. Ellis menekankan bahwa masalah psikologis sering kali bersumber dari pikiran atau keyakinan seseorang, bukan hanya dari peristiwa atau masa lalu. 

REBC bertujuan untuk membantu konseli mengubah keyakinan irasional menjadi keyakinan yang lebih rasional dan fleksibel, sehingga dapat mengurangi masalah emosional dan perilaku. REBC memiliki empat konsep utama, yaitu:

  • A (Antecedent Event): Peristiwa atau pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu.
  • B (Belief): Keyakinan atau pikiran seseorang mengenai peristiwa tersebut.
  • C (Consequence): Konsekuensi emosional atau perilaku yang muncul dari keyakinan (Believe).
  • D (Dispute): Proses di mana konselor membantu konseli menantang dan mengubah keyakinan irasional.

         Dalam REBC, keyakinan irasional biasanya terkait dengan tuntutan yang berlebihan terhadap diri, orang lain, atau kehidupan, yang menyebabkan emosi dan perilaku negatif. Sebaliknya, keyakinan rasional yang lebih fleksibel membantu individu menerima kenyataan, mentolerir frustrasi, dan menjalani hidup lebih positif. Tujuan konseling dengan pendekatan Rational Emotive Behaviour Counseling (REBC) menurut Ellis dan Wilde adalah:

  • Membantu konseli mendapatkan wawasan tentang self-talk mereka.
  • Membantu konseli mengakses pikiran, perasaan, dan perilaku mereka.
  • Melatih konseli mengenai prinsip-prinsip REBC agar mampu berfungsi lebih efektif di masa mendatang tanpa bantuan konselor.

Pendekatan REBC bertujuan untuk mengatasi gangguan emosional seperti cemas, benci, takut, rasa bersalah, dan marah yang mengakibatkan pola pikir irasional. Pendekatan ini juga melatih individu agar mampu menghadapi kenyataan secara rasional, meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan diri. 

Dalam praktiknya, REBC dapat diterapkan melalui konseling kelompok untuk mendorong partisipasi aktif, komunikasi, dan dinamika kelompok dalam memecahkan masalah, serta mendukung latihan keterampilan ketegasan dan pembelajaran dari pengalaman anggota lain.

TAHAPAN PELAKSANAAN KONSELING TEKNIK REBC

Tahapan konseling dalam Teknik REBC (Rational Emotive Behavior Counseling) menurut Corey (2012) terdiri dari tiga tahap:

  • Initial Stage (Tahap Awal): Sesi pertama ini bertujuan melakukan penilaian kondisi pra-konseling dengan mengidentifikasi keyakinan konseli (baik rasional maupun irasional) yang mempengaruhi masalah mereka. Konseli menjelaskan masalah dan harapan mereka, sementara konselor menetapkan tujuan konseling berdasarkan pemahaman ini.
  • Working Stage (Tahap Kerja): Setelah tujuan ditetapkan, konselor dan konseli merencanakan dan menyusun treatment. Konseli dilibatkan aktif dalam mengatasi masalah mereka dengan bantuan konselor untuk menantang dan mengubah pemikiran negatif. Konselor juga menggunakan teknik khusus untuk mendebat pemikiran irasional konseli.
  • Final Stage (Tahap Akhir): Di tahap ini, konselor memberikan balikan, membantu konseli mempraktikkan perilaku baru, dan membuat rencana spesifik untuk menerapkan perubahan di luar sesi konseling. Konselor juga mempersiapkan konseli untuk menghadapi kemungkinan kemunduran serta membantu mereka merefleksikan makna dari pengalaman konseling.

PELAKSANAAN INTERVENSI

Pertemuan 1 (1 X 60 menit)

Initial Stage (Tahap Awal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun