BANJARNEGARA (10/8) Desa Karangkobar yang terletak di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut dan dikelilingi oleh lereng-lereng yang cukup tinggi. Desa yang berada di dataran tinggi ini tidak lepas dari bencana tanah longsor. Tanah longsor merupakan peristiwa material tanah meluncur ke bawah akibat pengaruh gaya Tarik bumi ( gravitas). Tanah lngsor merupakan bencana alam yang tidak dapat diketahui kapan kejadiannya namun dapat diamati tanda-tandanya dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Curah hujan yang tinggi dapat menjadi antisipasi akan terjadinya tanah longsor karena beban tanah menjadi meningkat jika tanah tidak kuat menahan beban maka material tanah dapat jatuh dan terjadi tanah longsor.Â
Mahasiswa KKN Undip Tim II Desa Karangkobar juga telah melakukan observasi lapangan dan menemukan beberapa titik terjadi pembukaan lahan untuk pembangunan baik perumahan maupun sarana pendidikan. Pembukaan lahan menjadikan vegetasi menjadi berkurang sehingga dapat menjadi pemicu terjadinya tanah longsor. Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa KKN Undip membuat peta rawan longsor desa Karangkobar.
Dari peta diatas diketahui bahwa yang berwarwa ungu menunjukkan daerah yang sangat rawan tanah longsor karena terdapat pembukaan lahan untuk perumahan dan pembangunan sarana pendidikan. Pembukaan lahan tersebut menjadikan vegetasi menjadi berkurang yang dapat menjadi pemicu terjadi tanah longsor. Selain itu yang berwarna cream merupajan daerah yang aman, warna kuning merupakan daerah dengan tingkat longsor sedang wilayah ini didominasi oleh ladang dan warna biru tua memiliki tingkat kerawanan yang tergolong rawan didominasi oleh pemukiman penduduk.
Menurut salah seorang pemuda desa Karangkobar, peta rawan longsor tersebut dapat menjadi salah satu antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan bagi warga masyarakat karena mengetahui titik-titik mana yang rawan tanah logsor.
Peta rawan longsor desa Karangkobar diharapkan menjadi antisipasi bagi warga desa Karangkobar untuk mewaspadai titik-titik yang rawan longsor. Bencana tanah longsor dapat swaktu-waktu terjadi namun kita dapat mengenai tanda-tandanya sehingga dapat mengantisipasi terleih dahulu agar tidak terjadi korban jiwa.
#kknundiptimii2020 #kknundip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H