Mohon tunggu...
Pena Siyasi Muslimah
Pena Siyasi Muslimah Mohon Tunggu... Lainnya - Tanda Kasih untuk Ummat

Beropini melalui goresan pena

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The New Spirit of Lebaran 1441 H, Lebaran Digital di Masa Pandemi

28 Mei 2020   09:15 Diperbarui: 28 Mei 2020   09:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemudian berlanjut kepada penjelasan bahwa istimewanya Ramadan dan Lebaran tahun ini disebabkan terjadi di tengah suasana pandemi Covid-19. 

Sekitar 210 negara terkena wabah. Lebih dari 3 milyar orang diminta tinggal di rumah yang akhirnya berimbas pada terpuruknya perekonomian, transportasi, pariwisata, hotel, industri, food and beverage dan perdagangan. IMF menyebut kerugian global sampai dengan akhir April 2020 sudah melebihi USD 9 triliun. Hal ini pun terjadi di Indonesia. Ada sekitar lebih dari 22.000 kasus terduga Covid-19, lebih dari 1.200 kasus meninggal dunia dan dampak ekonomi pun mulai terasa.

Namun demikian, kita patut bersyukur di tengah pandemi dipertemukan dengan bulan Ramadan, yang mana memberikan kita kekuatan lebih. Pertama, kekuatan fisik, salah satu yang diperlukan dengan melakukan ikhtiar sesuai protokol. Ikhtiar dilakukan berdasarkan sabda Rasulullah saw., jika engkau menjumpai tha'un (penyakit menular), maka larilah sebagaimana engkau lari dari harimau.

Kedua, kekuatan ekonomi, maka ikhtiar dilakukan dengan ta'awun, membantu saudara kita yang kesusahan sehingga jika ada dampak ekonomi maka tidak terlalu berat dirasakan oleh saudara-saudara kita yang terimbas.

Ketiga, kekuatan mental spiritual yang terpenting dari kekuatan lainnya. Banyak negara mengalami kejenuhan luar biasa karena wabah ini tidak menunjukkan indikasi kapan akan berakhir. Ketika mengira wabah sudah berakhir, namun ternyata mereka diterpa second wave. Inilah yang menyebabkan keputusasaan yang berakibat pada tindakan bunuh diri, KDRT, dan sebagainya.

Bulan Ramadan memberikan kita kekuatan, layaknya sebuah inkubasi spiritual. Mestinya umat Islam memiliki kekuatan lebih, saat dan setelah melewati masa inkubasi spiritual ini. Manusia dalam melakukan usaha tidak hanya memerlukan kekuatan fisik, namun dalam beberapa hal bisa jadi lebih banyak membutuhkan kekuatan mental spiritual. 

Ketika kekuatan mental spiritual memuncak, maka manusia bisa mewujudkan banyak capaian yang luar biasa. Inilah rahasia umat Islam sehingga mampu memenangkan Perang Badar dan Perang Andalusia yang terjadi di bulan Ramadan. Inilah istimewanya bulan Ramadan karena terjadi di tengah pandemi sekaligus memberikan suntikan kekuatan mental spiritual yang luar biasa untuk menghadapi wabah pandemi Covid-19.

Sepanjang acara, diselingi pula oleh penampilan gema takbir dan testimoni kemenangan dari para netizen, dengan ciri khas masing-masing daerah. Partisipasi berupa komentar netizen pun turut ramai membanjiri, menunjukkan antusiasme mereka mengikuti Lebaran Digital tahun 2020 ini. Allahu Akbar! [Indria Sari]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun