Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi

24 November 2022   13:00 Diperbarui: 24 November 2022   12:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak berapa lama kemudian kami tertidur.

Tengah malam aku bermimpi.  Seorang anak  menyeberang jalan sendirian.  Tiba-tiba ada truk melaju kencang dan menabrak anak itu  hingga ia terpental dan tergeletak di tepi jalan.

Aku terdorong untuk mendekati Tempat Kejadian Perkara atau TKP. Setelah  aku berada di TKP...ternyata anak itu adalah  Wildan dan nyawanya sudah tak tertolong. Kontan saja aku terkejut, jantungku terasa berhenti berdegub.  
Aku terbangun.  Kulirik Wildan yang tidur di sisiku. Kembang kempis dadanya masih kulihat. Desah nafasnya masih kudengar. Kulit lengannya masih hangat kurasakan. "Alhamdulillah hanya mimpi," gumamku.  Lalu kucium kening Wildan dan berdoa:"Ya Rahman Ya Rahim.  Ya Malik Ya Quddus. Ya Fatah Yang Rozaq. lindungilah anakku  Wildan... dan jadikan ia anak sholeh..."

Bondowoso, 23-11-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun