Mohon tunggu...
Ummu Amanda
Ummu Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Sampai Keliru! Urutan Sedekah Dalam Islam

2 September 2024   19:28 Diperbarui: 3 September 2024   07:27 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedekah adalah membelanjakan atau menginfakkan harta di jalan Allah. Urutan penerima sedekah sudah jelas diterangkan dalam Islam. Pada artikel ini, akan dijelaskan seputar kekeliruan memahami urutan penerima sedekah, serta bagaimana urutannya yang benar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sedekah memiliki pengertian pemberian sesuatu kepada fakit miskin atau yang berhak menerimanya, di luar dari kewajiban zakat maal dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi, tanpa mengharapkan imbalan apapun selain keridoan Allah semata.

Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 245, Allah SWT berfirman: "Barang siapa yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki dan kepada Allah-lah kamu dikembalikan"

Ayat ini menggambarkan bahwa sedekah mempunyai makna yang sangat dalam. Dengan memberikan sedekah kepada 7 golongan yang berhak menerima sedekah, yang diamalkan hanya untuk mendapatkan balasan dari Allah, maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan dijanjikan surga.

Urutan Sedekah yang Benar dalam Islam
Sedekah memang merupakan sebuah amalan yang mulia. Namun sedekah bukanlah amalan yang serampangan, ada ketentuan dan prosedurnya, termasuk dalam hal ini adalah urutan yang perlu dipenuhi. Berikut urutan penerima sedekah yang benar yang wajib Anda ketahui.

1. Sedekah Pada Keluarga (Urutan Sedekah yang Benar Pertama)
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim yang artinya: "apabila salah satu di antara kalian bersedekah, hendaklah dimulai dari dirinya. Dan apabila dalam keadaaan itu ada kelebihan, barulah diberikannya pada kaum kerabatnya. Lalu apabila masih ada kelebihan lagi, maka buat kaum kerabatnya".

Dalam riwayat lain dikatakan "buat yang ada hubungan kekeluargaan dengannya, barulah untuk ini dan itu" Dari hadits di atas, bisa disimpulkan bahwa orang yang paling utama untuk menerima sedekah adalah dirinya sendiri dan setelahnya keluarganya.

Hal ini selaras dengan ungkapan dari Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu' bahwa para ulama bersepakat, orang yang paling utama menerima sedekah adalah kerabat keluarganya.

Pada hadits yang di dalamnya bercerita tentang Rasulullah yang memberikah petuah kepada kaum wanita untuk bersedekah tepat pada idul Adha, " Wahai para wanita sekalian, bersedekahlah, sebab aku melihat mayoritas dari kalian adalah penghuni neraka".

Setelah berkhotbah Nabi SAW memutuskan pulang ke kediamannya. Pada saat itu, istri dari Abdullah Bin Masud mendatangi Nabi dan mengutarakan maksudnya:

"Ya Rasulullah, tadi Anda menyuruh untuk bersedekah hari ini. Ini saya punya perhiasan. Saya ingin mensedekahkan barang milik saya ini. Namun suamiku (Ibnu Masud) mengira bahwa ia dan anaknya yang lebih berhak menerimanya dari pada orang lain". Nabi SAW pun menegaskan, " memang benar apa yang dikatakan suamimu (Ibnu Masud) itu. Suami dan anak lebih berhak diberikan sedekah dari pada orang lain"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun