Mohon tunggu...
Ervina Rika
Ervina Rika Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Hidup ibarat sebuah mimpi. Dan mimpi cepat atau lambat akan berakhir. Kehidupan yang sebenarnya baru dimulai saat kematian datang. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: "Pada saat manusia menemui kematiannya maka ia pun terbangun dari tidurnya"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa Asyura 2012

22 November 2012   01:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:53 7363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padatanggal 15 November lalu bertepatan dengan permulaan Tahun Baru Hijriah atau 1 Muharram 1434 H. Pada bulan ini disunnahkan memperbanyak puasa seperti hadist Nabi:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)

Menurut Imam Al-Qaari, bahwa secara zahir, maksudnya adalah seluruh hari-hari pada bulan muharram ini. Tetapi telah disebutkan dalam hadits shahih bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam tidak pernah sama sekali berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan. Maka hadits ini dipahami, dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram bukan seluruhnya.

Mungkin ada diantara kita yang ingat bahwa pada bulan muharram ada yang namanya puasa asyura.

Puasa asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 muharram. Rasulullah bersabda:

"Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975)

Salah satu keutamaan puasa asyura adalah menghapus dosa setahun yang lalu. Namun ketika Rasulullah berpuasa pada tanggal 10 muharram para sahabat berkata bahwa kaum Yahudi dan Nashrani pun berpuasa pada hari itu.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ‘Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa. (HR. Muslim no. 1130)

Karena itu Rasulullah bersabda bahwa jika tahun depan masih hidup beliau akan berpuasa pada tanggal 9 muharram.

لَئِنْعِشْتُإلَىقَابِلٍلاَصُومَنَّالتَّاسِعَ

Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)

Namun, Rasulullah keburu wafat sebelum sempat melaksanakannya. Hadist ini dijadikan pijakan untuk berpuasa sehari sebelum asyura agar berbeda dari orang Yahudi.

Tapi bila karena terlupa, atau ada kesibukan, sedang bepergian, atau sedang hadih bagi perempuan, boleh berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja.

Insya Allah puasa asyura bertepatan dengan tanggal 24 November 2012. Jadi bila ingin berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam berarti kita disunnahkan puasa pada hari jumat dan sabtu tanggal 23 dan 24 November.

Semoga Allah berkenan menerima puasa kita dan kelak bisa memasuki surga dari pintu yang khusus disediakan bagi orang yang gemar berpuasa.

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun