Mohon tunggu...
Ervina Rika
Ervina Rika Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Hidup ibarat sebuah mimpi. Dan mimpi cepat atau lambat akan berakhir. Kehidupan yang sebenarnya baru dimulai saat kematian datang. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: "Pada saat manusia menemui kematiannya maka ia pun terbangun dari tidurnya"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Biar Bagaimanapun Babi Tetap Haram

22 Oktober 2012   05:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13508833322002539642

Bagi umat Islam sudah jamak diketahui bahwa babi haram hukumnya. Semua yang berhubungan dengan babi adalah haram dan termasuk najis mughaladah atau najis berat yang cara penyuciannya dibasuh tujuh kali dengan basuhan pertama menggunakan tanah.

Dalam surat Al Baqarah ayat 3 Allah Berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Lalu kenapa babi diharamkan bagi umat islam? Sesungguhnya semua ketentuan Allah adalah untuk kebaikan manusia. Tak ada dalam sifat Allah untuk mendzalimi hambaNya. Allah berfirman dalam sebuah hadist qudsi: “Wahai hambaku, sesungguhya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim.” (HR. Muslim)

Bagi orang yang yakin semua ketentuan Allah adalah baik untuknya, tapi tak mengapa jika kita mencari tahu kenapa babi diharamkan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai babi dan cara hidupnya.

Babi banyak mengandung parasit, bakteri, dan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit, seperti : Virus Encephalitis, Virus Ebola, Virus H5N1, cacing pita, dll. Sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya (asam urat), sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.

Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut penelitian ilmiah hal tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging. Babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal dan mudah mengalami oksidasi sehingga secara kimia tidak layak dikonsumsi.

Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

Kadang ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar & dalam waktu lama, jika dibiarkan.

Penelitian ilmiah modern di 2 negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia menyatakan: Daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus & kolon.

Namun data-data diatas bila dihadapkan pada kenyataan sekarang sangat mudah dipatahkan. Karena pada zaman modern, peternakan babi bisa dikontrol makanan dan kandangnya. Sehingga babi bisa makan makanan yang bersih dan kandangnya jauh dari kotoran. Namun tentu saja hal tersebut tidak lantas mengubah status keharaman babi.

Ada beberapa hal yang tidak bisa dirubah dari cara hidup hewan ini misalnya babi adalah hewan yang tidak punya rasa cemburu. Bila hewan-hewan lain terutama yang jantan tidak mau berbagi betinanya dengan pejantan lain, ini berbeda dengan babi. Jika ada 2 babi jantan dan 1 babi betina dalam kandang maka babi jantan akan menyetubuhi babi betina bersama-sama bahkan babi jantan akan melakukan hubungan sesama jenis.

Lalu apa hubungannya dengan manusia? Sebenarnya sudah menjadi rahasia umum bahwa kesehatan dan karakter seseorang tergantung dari makanannya. Makanan yang sehat tentu menyehatkan yang memakannya. Sebaliknya makanan yang penuh dengan penyakit akan membuat sakit.

Demikian pula dengan emosi dan karakter, terlalu banyak memakan makanan yang mengandung zat-zat tertentu akan berpengaruh pada pelepasan hormon yang secara tidak langsung mempengaruhi otak. Pernah mendengar bahwa makan cokelat bisa membuat pikiran rileks? Atau minum es bisa menurunkan amarah? Demikian pula daging, makan daging hewan berarti ikut membawa karakter hewan tersebut. Tidak percaya? Coba perhatikan orang yang memakan babi sebagai hidangan utama, lalu bandingkan dengan keseharian mereka. Berapa banyak dari mereka yang tidak masalah jika pasangannya pernah berhubungan badan dengan orang lain? Bahkan terkadang satu wanita untuk dua orang pria. Homoseksualpun merebak, dan bukan dianggap hal aneh bahkan harus dilindungi oleh undang-undang.

Selain itu DNA babi hanya berbeda 3 persen dari DNA manusia. Kemiripan struktur DNA ini dimanfaatkan dalam kedokteran modern untuk berbagai penelitian obat-obatan, vaksin, transplantasi organ, dan lain-lain. Sekilas tampak seperti sebuah keuntungan tapi kemiripan DNA ini justru perlu diwaspadai. Karena DNA yang mirip lama-lama bisa saling menggantikan apalagi jika interaksi berlangsung secara intens. Artinya saat memakan daging babi manusia secara perlahan digiring menjadi kanibal, karena kemiripan DNA itu.

Lalu kenapa Allah menciptakan babi jika memang bahayanya begitu besar bagi manusia? Jawabannya (mungkin, karena hanya Allah yang tahu pasti) Allah ingin menguji hamba-hambaNya siapa yang taat dan siapa yang membangkang. Seandainya semua orang di dunia ini makan babi dan berperilaku seperti babi itu tidak akan berpengaruh terhadap Allah sedikitpun. Justru yang rugi adalah manusia sendiri. Begitupun jika semua orang tidak makan babi, tidak akan membuat Allah menjadi lebih mulia (karena pada dasarnya Allah Maha Mulia), justru manusialah yang akan mendapatkan kemuliaan. Jadi pengharaman babi adalah untuk memuliakan manusia itu sendiri.

Jika memang ada yang begitu penasarannya ingin mencicipi daging babi maka bertakwalah dan berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya sehingga Allah berkenan memberikan rahmatNya kemudian menghadiahkan surga di akhirat. Di surga semua serba boleh dan halal. Mau minta daging babi atau khamar, insya Allah diberi. Tapi bedanya yang ini tidak membuat sakit ataupun memabukkan. Tapi rasanya pastilah lebih nikmat daripada di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun