Mohon tunggu...
Dian Indriyati
Dian Indriyati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

happiest full time mother

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cukup Sederhana Saja: Alhamdulillah

7 September 2013   12:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah

Kesibukan pagi itu biasa. Tidak boleh ada yang terlewat (mestinya) untuk seorang ibu rumah tangga. Menyiapkan sarapan, mencuci piring, mencuci pakaian. Mungkin tidak ada yang istimewa, yah karena itu semua sudah jadi rutinitas biasa. Yang istimewa, hari ini suami libur kerja. aktivitas pagi dikerjakan berdua.

Pagi ini, saya sibuk membuat bolu kukus, karena besok ada rencana jalan-jalan ke Incakan Ciamis insyaallah. Sementara saya sibuk di dapur, terdengar suami berbincang-bincang dengan wanita. Tergoda untuk melihat ke depan. Oh, ibu tua yang biasa mencari sampah plastik di komplek perumahan kami. Ibu dengan ciput lusuhnya, menggendong karung di pundaknya. Terkadang berisi kayu-kayu bekas bangunan tua, terkadang berisi rumput-rumputan, terkadang berisi sampah-sampah plastik. Sesaat suami masuk ke dalam rumah dan mengambil sampah gelas air mineral yang sengaja sudah kami pisahkan dari sampah basah. Tidak banyak, hanya sekantong kecil saja. Diberikanlah gelas bekas air mineral ke ibu tadi. Sambil tersenyum, ucapan alhamdulillah, terima kasih tak henti-henti ia ucapkan. Bukan sampah gelas mineralnya yang istimewa, tetapi rasa syukur ibu tua itu saat mendapatkan gelas itu yang istimewa.

Masyaallah, hanya diberikan sekantung kecil yang bagi orang lain "sampah", ternyata bisa membuat wajah ibu itu berseri-seri, bahkan membuatnya memuji Allah tak henti-hentinya. Ibu itu memngingatkan saya, betapa rasa syukur jangan pernah diabaikan seberapa besar rejeki yang kita dapat. Ibu itu dengan susah payah, kepanasan untuk mendapatkan uang serupiah dua rupiah. Sedangkan saya? tanpa kepanasan, tanpa mesti keluar rumah setiap bulan senantiasa mendapatkan rejeki yang dititipkan oleh Allah melalui suami saya. Kadang terlalaikan ucapan Alhamdulillah saat setiap bulan suami memberikan uang untuk keperluan rumah tangga. Astaghfirullah, apakah saya termasuk orang-orang yang kurang bersyukur? Astaghfirullah.

Rasa syukur, yang terkadang terabaikan dalam hidup kita. Selalu merasa kurang terhadap apa yang sudah didapatkan.  Padahal Allah azza wajalla sudah berjanji dalam Alquran. Dalam surat lbrahim (14): 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.

Semoga setelah ini tak akan pernah lalai dari bersyukur, sederhana tetapi membawa kepada janji Allah bahwa akan ditambahkan nikmat-NYA. Mulai dari yang sederhana sja, selalu ucapkan Alhamdulillah

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun