Mohon tunggu...
Dian Indriyati
Dian Indriyati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

happiest full time mother

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita dalam Enam Masa

13 Maret 2012   09:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah...
Kiranya tak mudah merenda waktu mencapai asa
Menyatukan hati dan isi kepala yang berbeda
Kiranya tak mudah memalingkan wajah menjadi sosok yang kau minta
Mengikis ego menjadi satu ukiran hidup terindah

Enam masa telah terjejak
Jejak kasih merengkuh mimpi
Jejak dua insan berpadu menggapai serona warna tiada bercela
Meski berpadu peluh, hati jua nyaris terhimpit
Menebar benih bunga,meski rumput pun turut

Enam masa layar terkembang
Palingkan masa dulu berharap ke depan
Dua permata menemani biduk berlayar
Mengurai senyum menyilap duka

Aku tak sendiri,kau jua demikian
Berpaut... berpadu... menyatu... meniti hari esok
Dengan tatih, air mata dan secercah asa yang akan terus menyala
Aku ingin ada lagi masa
Menyatu denganmu mengukir dunia,meraih surga...

(Gerakan2 mungil nan lembut dalam tubuhku menyertai penaku untukmu "my soul")
-Ur hannun-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun