Mohon tunggu...
Pepi Susanti
Pepi Susanti Mohon Tunggu... -

Seorang guru bagi murid-muridku,\r\nSenang bisa berbagi ilmu disini dan juga di blog pribadiku\r\nhttp://Pepisusanti.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Resep Soto Dalam Alquran??

27 September 2012   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:34 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“tuh kan, ada…Al-Qur’an itu menyuruh kita bertanya kepada ahlinya kalau kita memang tidak tahu. Jadi, bukannya menjadi sok tahu lalu urusan jadi berantakan” kata si Muslim.

Hikmah dan Faedah:


  • Al-Qur’an memuat kaidah-kaidah (rumus) umum, sedangkan rinciannya bisa ditemukan lagi di kitab-kitab Hadits, atau dari ijtihad ulama berdasarkan kaidah umum yang ada. Itulah mengapa Al-Qur’an itu akan cocok sepanjang masa. Jika Al-Qur’an merinci seluruh permasalahan, akan menjadi kitab yang sangat tebal.
  • Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berilmu, maka diperintahkan untuk mencari ilmu, baik dengan membaca maupun bertanya. Dalam bertanya pun diperintahkan untuk bertanya kepada yang mempunyai pengetahuan tentang yang ditanyakan, bukan bertanya kepada sembarang orang.
  • Menunjukkan tingginya kedudukan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan, hingga orang-orang pun diperintahkan untuk bertanya kepada mereka.
  • Ilmu yang dimaksud adalah apa yang ada di dalam Al-Qur’an, lalu Hadits Nabi Shallallahu’alaihi wasalam, kemudian perkataan para Sahabat, dan ulama-ulama yang mengikuti mereka dengan baik.
  • Merupakan anjuran untuk bertanya kepada Ahlinya, termasuk dalam urusan/ilmu dunia sehingga urusan menjadi benar. Karena jika suatu urusan diserahkan atau ditanyakan kepada yang bukan ahlinya, maka menjadi rusaklah urusan itu.
  • Dahulu, ketika wahyu masih turun dan syariat belum sempurna, para sahabat dilarang banyak bertanya, sebagaimana hadits yang shahih “Apa-apa yang aku larang bagi kalian, maka tinggalkanlah; dan apa-apa yang aku perintahkan, maka kerjakanlah semampu kalian. Hanyalah yang membinasakan orang-orang sebelum kalian, karena banyaknya pertanyaan mereka dan menyelisihi nabi-nabi mereka” [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (6858) & Muslim dalam Shohih-nya (1336)], karena dikhawatirkan syariat akan menjadi berat, sehingga orang yang bertanya akan mendapat hukuman yang berat.
  • Namun sekarang syariat telah sempurna, maka setiap muslim bisa bertanya apa saja karena semua jawaban telah ada dengan sempurnanya syariat. Pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk mencari-cari celah dalam agama atau untuk menimbulkan syubhat dalam agama, niscaya akan terjawab oleh ahli ilmu.
  • Meskipun demikan, ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak selayaknya dilontarkan, bahkan bisa mengarah kepada perbuatan atau keyakinan yang bid’ah, seperti mempertanyakan Dzat Allah, kaifiyat (bagaimananya) Allah, ayat-ayat yang mutasyabihaat, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang berkaitan dengan aqidah yang tidak pernah ditanyakan oleh generasi terbaik (Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut tabi’in), sementara mereka adalah kaum yang paling bersemangat dalam kebaikan. Sebagaimana kisah masyhur yang terjadi pada Imam Malik (wafat th. 179 H) rahimahullah ditanya tentang istiwa’ (bersemayam)  Allah, maka beliau menjawab: ”Istiwa’ (bersemayam)-nya Allah ma’lum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyatnya tidak dapat dicapai nalar (tidak diketahui), dan beriman kepadanya wajib, bertanya tentang hal tersebut adalah perkara bid’ah, dan aku tidak melihatmu kecuali da-lam kesesatan.” Kemudian Imam Malik rahimahullah menyuruh orang tersebut pergi dari majelisnya. [Syarhus Sunnah lil Imaam al-Baghawi (I/171), Mukhtasharul ‘Uluw lil Imaam adz-Dzahabi (hal. 141), cet. Al-Maktab al-Islami, tahqiq Syaikh al-Albani.]


Tentu masih banyak hikmah dan faedah yang bisa diambil dari setiap ayat Al-Qur’an, yang tidak akan pernah cukup sekalipun air laut menjadi tinta. Hanya kepada Allah kembalinya segala kebenaran, dan Allah Maha Pemaaf atas segala kekurangan.

cekidot :  http://pepisusanti.blogspot.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun