Mohon tunggu...
ummu afifah
ummu afifah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perawat dg berbagai perannya (pelaksana,pendidik, peneliti, manajer, advokasi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulau Harapan

2 Agustus 2011   14:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_122938" align="aligncenter" width="640" caption="mengayuh perahu kesabaran,,menuju samudera keikhlasan..."][/caption] ini tak lagi gerimis, rintiknya terasa smakin menderas.. alirannya mencipta riak ombak di lautan hati.. Nakhoda, kemana kau berkelana? aku sendiri berteman perahu.. di tengah badai rindu yg menderu.. ROBBI, bimbing tanganku utk mengayuh perahu kesabaran, bimbing pula matahatiku utk menuju samudera keikhlasan. ROBBI, ingatkan aku bahwa air ini akan membawa berkah bagi alam.. ingatkan pula bahwa di pulau harapan telah menunggu pohon-pohon pengobat kerinduan.. ROBBI, tunjukkan cahaya bagi nakhodaku.. bisikkan hatinya utk pulang ke pulau harapan.. pulau harapan tempat perhentian penantian panjangku.. ¤sebait do'a pengiring robithoh di penghujung malam...¤

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun