Mohon tunggu...
ummu afifah
ummu afifah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perawat dg berbagai perannya (pelaksana,pendidik, peneliti, manajer, advokasi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

“Kekasihku Pergi”

30 Agustus 2011   13:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_128608" align="aligncenter" width="191" caption="airmata mengiringi kepergianmu,,kekasih.."][/caption]

Kulihat engkau berjalan menjauh

perlahan tapi pasti meninggalkanku

airmata ini, tak tertahan menatap punggungmu

Walau tak ingin melepas kepergianmu

Tapi,,

Gema adzan maghrib tlah menghantarkan kita

di gerbang perpisahan..

takbirpun membahana di penjuru negeri

bak rebana mengiringi sang pengantin..

sungguh,,

kau satu tapi bagai seribu,

kau disembilan tapi begitu dinantikan,

kau mulia bak seorang kaisar,

malam – malam bersamamu sungguh menghanyutkan..

aku,,

yang selau menantimu..

akankah esok kau kan hadir menemuiku?

ataukah mungkin ???

ROBBANA,,

jangan jadikan ini yang terakhir..

ijinkan kami memadu kasih kembali..

cintaku padamu,, duhai ROMADHON nan suci..

sampai jumpa lagi,,sayonara..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun