Mohon tunggu...
ummu afifah
ummu afifah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perawat dg berbagai perannya (pelaksana,pendidik, peneliti, manajer, advokasi)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kasih Sayang Ibu Kanguru

1 Januari 2012   06:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:30 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_153115" align="aligncenter" width="360" caption="Bayi prematur"][/caption] Hasil RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007 menunjukkan 38,3% bayi di Indonesia lahir dalam kondisi prematur. Prematur adalah suatu keadaan kehamilan yang belum matang,  sehingga bayi dilahirkan pada saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan - Sesuai Masa Kehamilan (NKB- SMK). Prematuritas merupakan masalah yang mengancam berbagai negara di dunia, karena  meningkatnya incidence bayi prematur berbanding terbalik dengan life expectancy bayi. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk menilai kemajuan suatu negara. Tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menjadi salah satu faktor penilai belum membaiknya derajat kesehatan di Indonesia. Hal ini terlihat dengan masih tingginya AKB di Indonesia yaitu 248  per 100 ribu kelahiran (Kemenkes, 2009), dengan penyebab kematian utama adalah gagal nafas (35,9 %) dan prematuritas (32,4 %). Prematuritas tidak hanya mengakibatkan peningkatan angka kematian bayi, tapi masalah lain yang lebih mengkhawatirkan adalah akibat lanjut berupa dampak bagi kesehatan bayi. Bayi - bayi yang lahir prematur sangat rentan terhadap penyakit karena rendahnya daya tahan tubuh, sehingga berisiko mengalami infeksi pernafasan, infeksi saluran cerna, penyakit jantung, anemia, jaundice (bayi kuning), dll. Meninjau dari burden of illness dari prematuritas, maka perlu untuk dipertimbangkan dan dipilih intervensi potensial untuk mengatasi masalah ini. Metode Kangguru adalah salah satu metode yang telah  diuji coba di beberapa negara (seperti India, Mexico, Afrika Selatan) dan terbukti berhasil menekan angka kematian dan menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan bayi prematur. Perlu diketahui bahwa perawatan bayi prematur tidaklah murah, di Amerika Serikat rata-rata perawatan bayi prematur memerlukan biaya sekitas USD 75.000 atau setara dengan 675 juta rupiah, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Jusuf Sulaeman Effendi, dr, SpOG(K), saat memberikan Orasi Ilmiah berkenaan dengan penerimaan gelar Guru Besar Ilmu Obstetric dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad (Unpad.ac.id, 01/10). Apa yang dimaksud dengan  Metode Kanguru??...... Metode kanguru (kangaroo mother care) adalah suatu metode perawatan bayi yang diilhami oleh cara ibu kanguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur, metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Rey & Martinez dari Bogota, Kolombia. Metode kanguru menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang bagi bayi untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar. MANFAAT  METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI : -Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak -Menstabilkan suhu tubuh (dipertahankan 36,5 – 37,5 0 C), denyut jantung , dan pernafasan bayi -Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik -Mengurangi stress pada ibu dan bayi -Mengurangi lama menangis pada bayi -Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi -Meningkatkan produksi ASI -Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit -Mempersingkat masa rawat di rumah sakit, mengurangi biaya perawatan. KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU: -Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g (BBLR) -Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai -Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik -Perkembangan selama di inkubator baik -Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan. CARA MELAKUKAN METODE KANGURU: -Pakaikan bayi anda baju, topi , popok dan kaus kaki  terlebih dahulu -Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah menempel pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak. -Ibu memakai baju dengan ukuran lebih besar (longgar) dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh. -Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi. -Idealnya metode kanguru dilakukan terus menerus (selama 24 jam sehari), tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap, minimal 60 menit. kemudian ditingkatkan terus menerus dan hanya disela mengganti popok. -Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu. -Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain. -Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pemberian ASI , dan kebersihan ibu dan bayi, ibu harus tetap mandi minimal 2x sehari dan mencuci tangan sesering mungkin.

13254001491491267868
13254001491491267868
Bagaimana,,,mudahkan??,,sebarkan informasi ini untuk mereka yang membutuhkan, semoga bermanfaat.... :)

Referensi :

http://savethechildren.typepad.com/photos/images_from_the_field_mal/r10-ma___35_65223.html http://prematureclinic.wordpress.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun