Mohon tunggu...
Ummu Adil
Ummu Adil Mohon Tunggu... -

Hanya seorang guru dan ibu rumah tangga biasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[MPK] Gara – gara Facebook

12 Juni 2011   00:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ramzi masih tersedu-sedu di sebuah ruangan sempit penjara, Yang ada di pikirannya hanya penyesalan demi penyesalan.Dibenaknya masih terngiang kata-kata isterinya, “Sudah kukatakan padamu, jangan main facebook. Tapi dasar kau tidak mau mendengar, pendapatmu saja yang kau anggap benar. Sekarang apa coba ? kau terangkap dalam ruang pertemanan semu dan kaupun tergoda oleh foto – foto narzis wanita di friendlistmu yang mengumbar paha dan dadanya”.

Tiga bulan lalu ia resmi bercerai dari isterinya. Tak disangka ia terjebak permainan chating di facebook yang membawanya kepada perselingkuhan dengan seorang janda.Isterinya ditinggalkan sampai kemudian ia terangkap basah digerebek polisi di sebuah wisma pinggir kota Makassar bersama sang janda teman facebooknya tersebut.Ia pun tertangkap kamera wartawan dan semua warga dikampungnya langsung melahap berita tersebut. Buntutnya ia tidak hanya diceraikan isterinya, diusir dari kampungnya, dipecat dari kantornya dan kini ia mendekam disebuah ruangan sumpek bersama para napi di sebuah Rutan.

* * *

Minggu pagi yang tidak terlalu cerah, turut menyelimuti perasaan Lisa. Hari itu ia kuatkan hatinya untuk menjenguk mantan suaminya di penjara. Bagaimanapun ia adalah ayah dari anak – anak saya, pikirnya. Setelah bercerai dari suaminya tiga bulan lalu, ia memutuskan untuk pindah rumah ke kota lain untuk menghindari cemoohan tetangganya.Kini, ia datang untuk menjenguk mantan suaminya dan berusaha memaafkannya. Setelah diantar sipir penjara, ia pun bercerita banyak kepada suaminya.

“Sudahlah Bang, Saya sudah memaafkan Abang. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan facebook, hanya penggunanya sajalah yang salah dalam memanfaatkannya. Sayakira Abang lebih tahu dan sudah merasakan sendiri akibatnya”, ujar Lisa.“Maafkan Abang ya sayang. Saya tertipu oleh janda itu. Saya kira dia masih gadis dan perhatian sama Abang, sehingga Abang terpikat dan melupakanmu”, balas Ramzi dengan mata berkaca – kaca.“SudahlahBang, cukuplah janda itu jadi pelajaran. Saya malu sekali dengan kelakukan Abang. Jelas kita tidak bisa bersama lagi, Hukuman Abang masihbeberapa tahun lagi dan saya harus menghidupi dua anak kita. Bulan depan saya akan menikah, bukan dengan seorang Facebooker tapi dia seorang Kompasianer, ungkap Lisa. Ramzi : !!!!!???????? (*)

[caption id="attachment_113779" align="aligncenter" width="447" caption="Gara-  gara Facebook dipenjara, rusak karir dan rumah tangga. Coba jadi Kompasianer ? (foto : jakartapress.com)"][/caption] Peserta No. 63.  M. Farid W Makkulau + Ummu Adil

Saksikan Karya ProsaKolaborasi lainnya pada Malam Prosa Kolaborasi Kompasiana .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun