7 Oktober 2024, tepat satu tahun yang lalu Tufail Al 4qs4 terjadi. Kota kecil di sebelah Timur laut mediterania itu berkobar menjadi lahan pertempuran yang tidak seimbang. Tentara laknatullah Siriwil menggempur seluruh pemukiman warga dari utara hingga barat G4z4, bahkan terus menyerang kamp kamp pegungsian dimanapun dan kapanpun. Siriwil tengah melakukan Genosida pada penduduk G4z4. Bahkan, Â bantuan pangan dan obat obatan dibatasi. Sehingga, ancaman kematian akibat kelaparan, gizi buruk dan wabah penyakit mengintai seluruh warga G4z4. Setahun berlalu, akan tetapi genosida itu tetap berlangsung meskipun berbagai upaya telah diberikan oleh banyak masyarakat dunia. Lantas bagaimana mensolusikannya?
Efek Negara Kebangsaan
Paham kebangsaan atau nasionalisme adalah sebuah ide mencintai diri bangsa dan negara sendiri. Sehingga ia akan mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa agar tetap dalam kondisi aman dan nyaman (KBBI.com). Nasionalisme juga bisa diartikan sebagai sebuah ikatan yang menghubungkan manusia satu dengan manusia yang lain atas dasar kesamaan wilayah tempat tinggal. Ikatan ini muncul sebagai respon dari pertahanan atas wilayah tempat yang ditinggali. Manusia cenderung akan mempertahankan wilayah tempat tinggalnya agar mencapai kestabilan dalam hidupnya.
Ikatan yang dibangun karena persamaan wilayah tempat tinggal pada akhirnya akan memberikan konsekuensi bahwa manusia hanya akan  memperjuangan wilayah tempat tinggalnya saja. Sedangkan wilayah yang lain tidak dianggap sebagai bagian yang penting sehingga perlu diperjuangkan sebagaimanna wilayahnya sendiri. Oleh karena itu maka harus ada sikap tidak mengurusi wilayah orang lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dikonstelasi dunia.
Hal ini bahkan diatur oleh PBB sebagai lembaga perserikatan dunia pada ayat 2 pasal 7 Piagam PBB. Pasal jni mengatur tentang prinsip non-inventeri bahwa setiap negara tidak boleh mencampuri urusan negara lain. Sehingga dalam kasus genosida yang terjadi di G4z4, negara bangsa tidak boleh ikut campur dalam aktivitas dalam negeri yang terjadi antara Siriwil dengan G4z4. Negara dunia hanya boleh menyuarakan permasalahan G4z4 melalui jalur konstitusi PBB dan Mahkamah Internasional. Sejatinya, inilah yang menyebabkan Mesir membangun tembok antara Mesir dengn Rafah (bagian Barat Palestina), Arab Saudi tetap bekerja sama dalam bidang Sains dan Ekonomi  dengan Siriwil, serta diamnya seluruh tentara dunia. Semua hal tersebut adalah efek atas Nasionalisme yang membangun mindset politik luar negeri.
Padahal, jika kita kembali melihat bagaimana genosida yang terjadi di G4z4. Genosida tidak berhenti bahkan setelah adanya konsolidasi seluruh bangsa bangsa dalam mengecam pertempuran di G4z4. Bantuan logistik bahka ditahan oleh oihak Siriwl sehingga hal ini memungkinkan bencana kelaparan pada penduduk G4z4.
Kekuatan militer negeri negeri Islam juga bukan kaleng kaleng. Sebagaimana kita tau bahwa serangan Iran ke Siriwil baru baru ini mampu mebghancurkan iron drone yang sebelunya telah dirusak juga oleh pejuang G4z4. Tentara negeri negeri Islam secara kemampuan lebih baik di banding dengan tentara Siriwl, sebagaimana yang dilansir oada CNN.com tentang peringkat kekuatan militer dunia. Siriwl hakikatnya ada di posisi 17 dunia sedangkang Irak, Mesir, Turki menduduki peringkat 15 besar negara dengan kekuatan militer terbaik didunia.
Hal ini menunjukkan bahwa, permasalahn G4z4 sejatinya bukan hanya masalah serangan Siriwil semata akan tetapi menunjukkan bagaimana ikatan yang ada di dunia ini begitu rapuh bahkan bisa dikatakan begitu kejam dan tega untuk membiarkan genosida serta penjajahan atas nama negara bangsa. Hal ini harusnya cukup membuktikan bahwa ikatan nasionalisme adalah ikatan yang buruk serta membuat masyarakat terpecah belah dan egois
Persatuan Umat
Dunia memerlukan sebuah ikatan yang mampu menjalin hubungan antar manusia tanpa melihat wilayah tepat tinggal, ras, suku, bangsa, agama dll. Ikatan ini harus mampu menyatukan berbagai perbedaan sehingga bisa bergerak linta wilayah sekalipun. Ikatan ini seperti ini hanyalah ikatan aqidah, yang dibangun oleh kesadaran atas bagaimana menjalani kehidupan. Ikatan aqidah akan mendorong manusia untuk membantu dan peduli pada siapapun tanpa peduli status kependudukan. Sebagai mana ikatan aqidah Islam, mendorong manusia memahami bahwa setiap muslim adalah sauadara sehingga harus dibela layaknya membela diri sendiri. Islam juga memandang bahwa orang non Muslim adalah sesama manusia yang memiliki hak yang sama dengan Muslim sehingga tidak ada yang boleh mengalami penjajahan apalagi genosida sepertinyang terjadi di G4z4
Oleh sebab itu dalam sistem politik Negara Islam atau Khilafah Islamiyah dibangun atas landasan persatuan umat. Tidak ada batas teritorial yang pasti sehingga Khilafah memiliki kewajiban untuk membebaskan selururuh penderitaan manusia akibat kedzaliman para penguasa dengan aktivitas jihad. Sebagaimana dulu G4z4 dan juga seluruth wilayah P4l35t1n4 di bebaskan dengan aktivitas jihad. Karena ada kedzaliman yang tidak akan berhenti tanpa adanya kontribusi militer didalamnya. Jihad sendiri mengharuskan militer hanya melakukan penyerangan pada pihak militer lawan bukan pada penduduk sipil.
Hanya saja mindset ikatan aqidah ini telah hilang dari benak kaum muslimin dan juga pemimpin dunia saat ini. Benak mereka terbutakan oleh nasionalisme dan juga kepentingan politik sesaat sehingga menutup mata atas apa yang terjadi sesungguhnya di bumi para nabi serta berlepas tanga dari kontribusi besar yang bisa mereka lakukan.
Oleh karena itu maka, menghilangkan pengaruh nasionalisme lalu menggantinya dengan ikatan Islam adalah peran besar yang bisa dilakukan saat ini agar perjuangan pembebasan  G4z4 terus berkobar hingga Allah menangkan dengan pembebasan tentara Al Khilafah sebagai simbol persatuan umat di negeri para Nabi. Wallahualam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H