Tim pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di TPQ Al-Farida dengan jumlah peserta sebanyak 42 orang. Dalam mencegah konsumsi bahan tambahan pangan berbahaya pada anak-anak, maka yang dapat dilakukan diantaranya adalah meningkatkan pemahaman anak-anak terkait bahan tambahan pangan berbahaya yang terdapat dalam jajanan sekolah dengan mengenali tanda-tanda pangan yang mengandung bahan berbahaya tersebut. Dengan pengetahuan ini, diharapkan anak-anak dapat lebih selektif dalam memilih makanan, menghindari bahaya kesehatan di masa depan, serta membangun kebiasaan hidup sehat sejak dini.
National Institutes of Health mencatat, lebih dari 2.500 zat kimia ditambahkan ke makanan demi mengubah rasa, warna, stabilitas, tekstur, dan biaya. BTP berbahaya biasanya terdapat dalam jajanan sekolah yang berpeluang besar dikonsumsi oleh anak-anak. Bahan tambahan pangan merupakan zat yang terutama ditambahkan pada produk pangan yang diproduksi dalam skala industri untuk tujuan teknis. Bahan tambahan itu berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, ataupun disintesis secara kimia.
Waktu pelaksanaan sosialisasi tentang bahaya bahan tambahan pangan pada anak-anak TPQ sebaiknya dilaksanakan pada hari libur sekolah atau di luar jam belajar, seperti di akhir pekan atau sore hari setelah aktivitas TPQ selesai. Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat lebih fokus dan tidak mengganggu waktu belajar mereka. Sosialisasi ini bisa berlangsung selama 1-2 jam, dengan materi yang disampaikan secara sederhana dan interaktif agar mudah dipahami oleh anak-anak.
Tempat pelaksanaan sosialisasi tentang bahaya bahan tambahan pangan pada jajan di TPQ Al Farida bisa dilakukan di aula atau ruang kelas yang cukup luas untuk menampung semua peserta. Jika TPQ Al Farida memiliki ruang terbuka yang nyaman, seperti halaman atau lapangan, itu juga bisa menjadi pilihan yang baik, terutama jika ingin memberikan suasana yang lebih santai dan interaktif. Pastikan tempat tersebut memiliki fasilitas yang memadai, seperti tempat duduk, papan tulis, dan peralatan presentasi jika diperlukan. Selain itu, pastikan lokasi tersebut aman dan nyaman untuk anak-anak agar mereka dapat fokus mengikuti sosialisasi.
Sosialisasi ini sangat penting dilakukan karena untuk mengingat banyaknya produk makanan olahan yang mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya, yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan konsumen. Dengan menyebarluaskan informasi dan edukasi mengenai risiko konsumsi produk-produk tersebut, diharapkan anak-anak dapat lebih waspada dan memilih produk makanan yang lebih aman dan sehat. Program ini tidak hanya memberikan dorongan dan inspirasi bagi anak-anak melainkan untuk membangun kesadaran dan wawasan pada setiap anak dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk dikonsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H