Mohon tunggu...
Ummi Syahda Daris
Ummi Syahda Daris Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Ilmu Pangan, IPB University

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Air Hangat Lebih Sehat daripada Air Dingin, Benarkah?

6 Juni 2024   21:21 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Air di dalam tubuh mempunyai fungsi penting, yaitu mengangkut nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh, mengatur suhu tubuh, membantu proses pencernaan, pelumas dalam pergerakan sendi, dan tempat produksi energi (Penggalih et al. 2016). 

Setidaknya 80% tubuh terdiri atas cairan (air). 95% otak manusia tersusun atas air, 82% air ada pada darah, sebanyak 75% air terdapat pada jantung, 86% terdapat pada paru-paru, dan kurang lebih 83% air terdapat pada ginjal (Kusumawardani dan Larasati 2020). 

Oleh karena itu, manusia harus memenuhi kebutuhan airnya untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Air yang dikonsumsi berasal dari air minum dan air yang terkandung di dalam makanan. 

Dalam kehidupan sehari-hari, selain konsumsi air minum bersuhu ruang, tidak jarang orang mengonsumsi air dingin untuk memperoleh sensasi segar atau air hangat untuk mendapatkan sensasi yang menenangkan. 

Konsumsi air dingin dan air hangat tidak hanya sampai disitu, bahkan mulai muncul asumsi oleh orang-orang bahwa mengonsumsi air hangat itu lebih menyehatkan dibandingkan dengan air dingin. Benarkah demikian?

Gambar 1 Mekanisme penyerapan air (Feher 2012)
Gambar 1 Mekanisme penyerapan air (Feher 2012)

Gambar 2 Regulasi cairan tubuh oleh ginjal, paru-paru, dan saluran pencernaan (Feher 2012)
Gambar 2 Regulasi cairan tubuh oleh ginjal, paru-paru, dan saluran pencernaan (Feher 2012)

Gambar 3 Skema pergerakan cairan dalam nefron (Feher 2012)
Gambar 3 Skema pergerakan cairan dalam nefron (Feher 2012)

Air yang dikonsumsi masuk ke saluran pencernaan dan melalui penyerapan di usus. Air masuk ke sel apikal, lalu dalam membran akan diproduksi aquaporin sebagai water channel dan akan disimpan pada vesicle storage. 

Dari vesicle storage, air akan masuk ke plasma dan disebarkan keseluruh organ tubuh (Feher 2012) (lihat Gambar 1, 2, 3). Air yang dikonsumsi berpengaruh pada konsentrasi urin. Jika air yang dikonsumsi banyak, maka hypotonic urine yang diproduksi juga banyak dan begitu juga sebaliknya (Saladin 2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun