AI?
Apa ItuTeknologi Artificial Intelligence (AI) atau teknologi buatan yang dirancang untuk meniru fungsi kognitif manusia terus berkembang lebih lanjut. Teknologi AI dirancang untuk membantu kita memahami masalah dan memberikan solusi dengan lebih cepat dan efektif. Selain itu, AI diharapkan dapat melakukan tugas manusia dengan lebih mudah dan memberikan hasil yang maksimal. Sehingga hal ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita hidup dan bekerja di masa depan.
Di negara Indonesia sendiri tercatat ada 196,7 juta atau lebih dari 70% populasi sudah menjadi pengguna akses internet pada kuartal II/2020. Seiring dengan pernggunaan internet, hal tersebut membuat data AI menjadi semakin berkembang.
Faktanya, teknologi AI yang berkembang pesat tidak selalu disorot secara positif. Semakin populernya AI telah menimbulkan kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat menggantikan peran dan fungsi manusia dalam banyak aspek pekerjaan. Karena telah terbukti berpotensi meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan akurasi di hampir semua bidang termasuk ekonomi, terutama jika tidak diimplementasikan dengan benar.
Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi buatan telah mengubah lanskap pekerjaan di berbagai sektor. Meskipun AI memberikan banyak manfaat, ada kekhawatiran bahwa perkembangan ini dapat berdampak negatif terhadap tingkat pengangguran.
Perubahan dalam Dunia Kerja:
Salah satu dampak langsung teknologi buatan adalah perubahan dalam kebutuhan tenaga kerja. Sejumlah pekerjaan rutin dan berulang cenderung digantikan oleh sistem AI yang lebih cepat dan akurat. Misalnya, di sektor manufaktur, robotika telah menggantikan pekerja manusia dalam tugas-tugas produksi. Hal serupa terjadi di sektor layanan, dengan penggunaan chatbot dan asisten virtual yang dapat menjawab pertanyaan pelanggan tanpa interaksi manusia. Akibatnya, beberapa pekerja mungkin menghadapi risiko pengangguran atau perlu mengubah keterampilan mereka untuk tetap relevan dalam pasar kerja yang terus berubah.
Transformasi Pekerjaan dan Keterampilan Baru:
Sementara beberapa pekerjaan menghilang, teknologi buatan juga menciptakan peluang baru. Banyak pekerjaan yang memerlukan kecerdasan emosional, keterampilan sosial, dan kreativitas, yang sulit untuk digantikan oleh AI. Oleh karena itu, penting bagi pekerja untuk mengembangkan keterampilan yang khas manusia untuk tetap relevan. Program pendidikan dan pelatihan yang memprioritaskan keterampilan seperti pemecahan masalah, kritis berpikir, dan kerjasama antarmanusia akan menjadi kunci untuk menghadapi perubahan ini. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan juga perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung transisi pekerjaan dan pengembangan keterampilan.
Peran Pemerintah dan Regulasi:
Dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh teknologi buatan, peran pemerintah sangat penting. Pemerintah perlu berperan dalam mengembangkan kebijakan yang mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi baru, sambil memastikan perlindungan bagi pekerja yang terkena dampak negatif. Regulasi yang tepat dapat membantu mengarah perkembangan teknologi buatan dalam arah yang positif. Dengan mengembangkan kebijakan inovasi yang tepat, melindungi pekerja, mengatur etika dan keamanan teknologi buatan, meningkatkan keterampilan, dan berkolaborasi secara internasional, pemerintah dapat membantu masyarakat menghadapi perubahan ini.