Mohon tunggu...
Siti Nurul Atiqoh
Siti Nurul Atiqoh Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Mother, and Writer (Palembang)

Selamat datang di ruang refleksi dan inspirasi saya. Saya Siti Nurul Atiqoh, seorang pendidik, ibu, dan penulis yang percaya bahwa setiap perjalanan hidup, meski penuh tantangan, selalu menyimpan keindahan dan pelajaran berharga. Di dunia pendidikan, saya tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kedalaman hati para siswa. Sebagai ibu, saya memahami pentingnya ketulusan dalam membesarkan anak-anak dan menghadapi setiap tantangan dengan penuh cinta dan sabar. Melalui tulisan, saya berusaha membagikan perjalanan hidup saya, mengungkapkan perasaan, dan membangun koneksi dengan pembaca yang memiliki pengalaman serupa. Puisi dan artikel saya berfokus pada tema ikhlas, perjuangan, dan harapan yang tak pernah pudar. Melalui kata-kata, saya berharap bisa menginspirasi dan memberi kekuatan bagi siapa saja yang sedang mencari cahaya di ujung senja. Terima kasih telah mengunjungi profil saya. Semoga setiap kata yang saya tulis dapat membawa inspirasi dan kedamaian dalam perjalanan hidup Anda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Cinta di Langit Musi

2 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 2 Januari 2025   15:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temaram senja menggelayut manja
Menampakkan cahaya berwarna jingga
Sesaat kemudian senjapun memudar
Ketika bulan memeluk malam

Anganku melayang ke masa lalu
Saat kita bertemu di senja itu
Duduk bedua bersisian menatap senja
Sambil menikmati pemandangan sore di pinggiran Musi

Ingin rasanya kuputar kembali poros waktu
Akan kusenandungkan kembali tembang cinta di langit Musi
Agar kita bisa kembali bertemu
Merangkaikan rinduku dan rindumu

Namun semua itu hanyalah mimpi
Cinta itu kini tak mungkin kembali
Hanya doa tulusku untukmu
Semoga Syurga Allah untukmu duhai cinta pertamaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun