Mohon tunggu...
Mya Wuryandari
Mya Wuryandari Mohon Tunggu... Freelancer - momblogger

ibu yang senang belajar, suka menulis, tertarik pada dunia pendidikan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanamkan Keimanan pada yang Ghoib

14 Oktober 2023   14:45 Diperbarui: 14 Oktober 2023   15:43 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang Rasulullah ajarkan pada Abdullah bin Abbas yang saat itu masuh kecil, sekitar usia SD, adalah hadits berikut

Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. ”

Kalimat kalimat yang diajarkan Rasulullah pada Ibnu Abbas ini mengajarkan agar anak bergantung hanya pada Allah, meski Allah itu ghoib karena tidak terlihat, bukan berarti sosoknya tidak ada, Ia bahkan bisa menjaga, memenuhi permintaan bahkan menolong kita. 

Kemudian, bagaimana cara menjaga Allah? Apa yang dimaksud akan kita dapati Allah di hadapan?

Seorang anak yang telah terbiasa meyakini keghoiban, mampu menggambarkan sesuatu yang tidak mampu ia dapati secara nyata. Mereka akan memahami makna kalimat dalam hadits di atas lebih baik dari orangtua. Mereka bisa begitu dekat dengan Allah dalam makna yang dia munculkan dalam dirinya sendiri. 

Akibatnya, kecintaan, kekaguman, kerinduan, yang kemudian berefek pada timbulnya ketaatan serta rasa pengawasan dari Allah akan meliputi seluruh kehidupan mereka.

Kemudian nabi pun melanjutkan kalimatnya,

Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering

Konsep keghoiban lagi-lagi ditancapkan. Membangun keyakinan bahwa konspirasi apapun yang dilakukan manusia dan seagala makhluk di bumi ini sebanyak serta sebesar apapun tidak akan mampu mempengaruhi kita jika Allah tidak menghendakinya, baik itu kebaikan ataupun keburukan. Jika bukan yang Allah takdirkan, tidak akan berhasil dilakukan. Sehingga tertanam, apa yang terjadi, adalah hasil dari yang Allah kehendaki, dan yang Allah kehendaki, pasti kebaiakan untuk hambaNya.

Jika hal ini tertanam baik pada generasi anak-anak kita, bisa dibayangkan, bahwasanya mereka akan mampu kuat, tegar, tidak bersandar pada makhluk dan tidak mudah menyalahkan kondisi. Mereka yakin bahwasanya mereka punya Allah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun