Nabi pun pernah ditegur oleh Allah ketika terburu buru ingin menguasai Al Quran melalui ayat laa tuharrik bihi lisanaka lita'jalabih. (Q.S.Al Qiyamah : 15).
Keistimewaan Mendengarkan Al Qur'an
Jika kita masih mendapati kita bisa mendengarkan Al Qur'an, maka kita perlu sangat bersyukur mendapat nikmat tersebut. Sebab, dalam surah Luqman ayat 6, disampaikan bahwa di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan omong kosong yang menyesatkan manusia.
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadiits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olok. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS. Luqman : 6).
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا وَلّٰى مُسْتَكْبِرًا كَاَنْ لَّمْ يَسْمَعْهَا كَاَنَّ فِيْٓ اُذُنَيْهِ وَقْرًاۚ فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ
Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya, maka gembirakanlah dia dengan azab yang pedih.(QS. Luqman : 7).
Sebagian ulama menafsirkan lahwal hadits sebagai omong kosong atau nyanyian. Ia bisa menjadi sumbatan-sumbatan sehingga telinga kita yang secara fitrah bisa mendengarAl Qur'an, menjadi seakan-akan tersumbat.
Al Quran adalah cahaya, nur, tidak bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu yang hatinya gelap. Gelap karena banyaknya nodas hitam yang terbentuk di hatinya akibat maksiat yang dilakukan. Jika seseorang berdosa, maka tergambar 1 titik hitam di hatinya, semakin banyak titik hitam, semakin gelap hatinya. Bisa saja noda-noda itu terbersihkan dengan taubat. Namun jika ada dosa dan tidak bertobat maka hatinya tetap tertutup titik hitam sehingga sulit menerima hidayah.
Jangan sepelekan dosa dosa kecil, karena sesungguhnya gunung itu terdiri dr kerikil kerikil kecil
Namun setiap orang bisa saja berubah, mudah bagi Allah berikan rahmat, salah satunya ketika mendengarkan Al Quran. Rahmat yang didapat, kemudian bisa menggerakkan seseorang kepada hidayah, bahkan mampu mengubah kondisi kafir menjadi beriman. seperti Umar Bin Khottob yang tertarik akan bacaan Al Quran adik beserta saudara iparnya.
Menanamkan Adab Terhadap Al Quran pada Anak
Ustadz Amin Taufiq, Lc menyampaikan sebuah analogi; jika mau menanam durian, maka yang harus dimiliki selain perlengkapan bercocok tanam adalah bibitnya, bibit durian. Demikian pula ketika kita hendak menanam sesuatu pada anak kita, maka kita harus punya juga bibit apa yang akan ditanam. Maka kuncinya adalah keteladan.