Mohon tunggu...
Ummi Berbagi
Ummi Berbagi Mohon Tunggu... -

menuliskan dunia dari kacamata seorang istri dan ibu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum untuk para calon Ibu Rumah Tangga

14 Januari 2012   13:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi Ibu Rumah Tangga mudah? ahh, siapa bilang. Justru profesi yang satu ini saking sulit dan rumitnya, butuh banyak keahlian khusus yang tidak di miliki oleh wanita karir, misalnya. Semua pasti setuju bahwa orang yang hebat lahir dari sosok perempuan yang hebat,yangtidak lain adalah sang ibu. Atau di balik laki-laki hebat, ternyata ada istri yang luar biasa mendampinginya. dan ternyata ini bukan sekedar isapan jempol semata. Sejarah hingga masa kini selalu menelurkan sosok-sosok hebatdengan sosokperempuan di belakangnya.Saya jadi sepakat bahwasanya ibu yang tangguh itu merupakan basis ketahanan pertama di sebuah negara, karena dari rumahlah generasi yang tangguh itu lahir. Bukan hasil didikan sekolahan standar internasional, atau perguruan tinggi terkenal.di Indonesia profesi yang paling banyak di pilih oleh perempuan adalah Ibu Rumah Tangga. Profesi mulia ini di akui bahkan ketika sayamembuat KTP, disitu tertulis “Pekerjaan=Ibu Rumah Tangga”. Tapi anehnya,kok tidak ada ya sekolah/perguruan tinggi yang meluluskan calon ibu rumah tangga tangguh? sekiranya jika pun ada jurusan ilmu kerumahtanggaan, mungkin kurikulum yang diperlukan seperti ini :



1. Fiqih keluarga & Kepribadian Islam (khusus muslimah).Nah, para suami, ini salah satu standar mencari calon istri yang kelak menjadi ibu bagi anak-anak anda. Carilah wanita sholehah. Banyak ditemukan di mesjid-mesjid sekitar :)

2. infrastruktur fisik rumah

3. desain interior

4. arsitektur exterior

Jangan main-main dengan hal ini. Kelihatannya sepele. Tapi perlu keahlian khusus bagi sang Ibu. Jadikan rumah anda menarik, betah untuk ditinggali berlama-lama, memberikan rasa tenang, damai, serta sebagai pelepas kepenatan suami setelah seharian bekerja. singkat kata, ilmu untuk menjadikan rumah sebagai surganya dunia :)

5. gizi dan nutrisi

6. pengetahuan kuliner

Nah, yang satu ini urusan dapur. Percayalah, citarasa masakan yang enak dan lezat akan selalu terkenang oleh suami dan anak-anak kita. Menjadi sesuatu yang amat dirindukan bahkan ketika sang ibu telah tiada. Karena lewat masakan lah ibu mengungkapkan bahasa cinta yang sesungguhnya.Tapi bukan sekedar enak, memperhatikan komposisi masakan pun penting, menimbang-nimbang gizi dan nutrisinya agar sehat terjamin. Contohnya dengan meminimalisir pemakaian bahan tambahan kimiawi seperti MSG, makanan pengawet, makanan yang berkali-kali dipanaskan, dll.

7. fashion dan perawatan pakaian

8. perawatan kecantikan

Urusan kecantikan lahiriah jangan di nomor duakan lho. Menjaga kecantikan itu wajib adanya. agar suami betah berlama-lama. Jangan kalah dengan wanita-wanita di luar sana. Fashionable dan rapih? bolehlah, asal tidak menguras dompet. Salah satu triknya dengan memiliki pengetahuan tentang merawat pakaian agar awet dan tahan lama. Ini untuk menerapkan prinsip ergonomis, selain menghemat anggaran rumah tangga. :D

9. penjagaan kesehatan & kebugaran

10. deteksi & penanganan dini masalah kesehatan

11. olahraga keluaga

Jangan sesekali menyepelekan hal ini. Sehat Itu Mahal. Camkan itu. sehingga, ibu wajib memiliki pengetahuan akan hal ini. selain sebagai investasi masa depan juga. Agenda lari pagi setiap minggu bersama keluargasalah satunya boleh dicoba.

12. perencanaan & manajemen keuangan

13. bisnis rumahan

Waspadalah. masalah keuangan dan faktor ekonomi seringkali menjadi penyebab meningkatkannya angka perceraian di masa kini. Memilih istri yang memiliki pengetahuan memadai untuk urusan pemasukan dan pengeluaran menjadi ‘wajib’ hukumnya. Hemat di segala lini, apalagi hidup di tengah kondisi ekonomi negeri yang tengah carut marut kayak Indonesia ini. Sesekali, ibu juga bisa membantu ‘pasokan’ keuangan rumah tangga dengan memulai bisnis dari rumah jika dirasa perlu, siapa tahu bisa menyalurkan hobi.

14. bertani di lahan sempit, eits, ini jangan disepelekan lho. Punya lahan 2×2 meter? jangan di sia-siakan. Lumayan lah untuk sekedar menanam cabe dan tomat. Selain punya kebun kecil yang bisa di panen sendiri, ibu juga turut berkontribusi dalam konsep go green .

15. hukum seputar rumah tangga. Penting diketahui. Agar suami dan istri paham akan hak dan kewajiban masing-masing. Plus meminimalisir persoalan rumah tangga yang seringkali timbul akibat ketidakpahaman akan hal ini.

16. beladiri untuk keluarga. Zaman sekarang, rumah kita selalu di gentayangi oleh oknum-oknum yang berniat jahat. waspadalah. siapkan ‘amunisi’ sebelum kejahatan menghampiri. perbekali diri dengan ilmu beladiri yang memadai. Sayamalah kepikiran untuk beladiri dengan menggunakan alat dapur yang tersedia di rumah, seperti menggunakan pisau dapur, wajan dan panci, hingga sapu sekalipun. Hyaatt…

17. manajemen acara keluarga. Untuk urusan silaturahmi dengan kerabat tidak serta merta dilupakan begitu saja. dengan mengadakan arisan keluarga, atau pengajian antar kerabat, merupakan ide brilian lho.

18. pendidikan anak

19. psikologi keluarga

Ibu itu pendidik pertama bagi anak-anaknya. Sehingga memiliki pengetahuan tentang tata cara dan konsep pendidikan anak sampai perkembangan psikologinya sangat penting.



20. perawatan pasien dan manula

21. perawatan kehamilan dan menyusui

Ibu harus menjadi ‘dokter’ pertama di rumah sebelum memanggil dokter yang sesungguhnya. Siapa tahu jika kita berurusan dengan manula (misal tinggal bersama orangtua yang telah renta), atau ketika anak-anak sakit, ibu tidaka panik. Siapkan peralatan P3K dirumah. Urusan pregnancy dan laktasi juga wajib diketahui untuk bekal ibu sendiri nantinya.

22. media informasi dan komunikasi, ini ditujukan agar ibu tidak gaptek dengan urusan teknologi. Ketika ibu punya anak-anak yang sedang beranjak remaja, mengawasi pergaulan dengan cara memeriksa facebook atau twitternya jadi penting banget lho bu. Kalau ibu nya sendiri gak ngerti, apa kata dunia? So, mentang-mentang ibu menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk mem’babu’ dirumah, tetap stay tune dengan perkembangan dunia sekarang ini. melek informasi lah. jangan sampai lemot untuk urusan globalisasi. Gabung dengan KOMPASIANA bisa menjadi solusi sebagai komunitas yang mencerdaskan, terutama membuat ibu rumah tangga kayak saya jadi melek dunia. Jadi jangan cuma ‘ahli’ dalam urusan gosip artis terkini. :D

23. perencanaan transportasi

24. pengetahuan seputar belanja

Lagi-lagi, ini untuk urusan penghematan ‘anggaran’ rumah tangga. Hehe :D. apalagi bagi keluarga yang ‘numpang’ hidup di jakarta kayak saya, pengetahuan tentang transportasi jadi penting banget, secara Jakarta itu kota macet. :)). Pengetahuan seputar belanja juga penting, misalnya ibu tahu dan hapal di luar kepala momen-momen di mana ssupermarket besar menjajakkan diskon besar-besar. namanya juga dalam rangka penghematan :))

25. sosiologi bertetangga

26. kontribusi wanita dalam masyarakat

Manusia itu makhluk sosial. Jadi jangan hidup invidualis, jalinlah hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Jika ibu punya potensi lebih yang bermanfaat bagi orang banyak, kenapa tidak digunakan untuk berkontribusi. ikutan PKK misalnya. atau mengadakan demo memasak, merajut, dsb.

27. dokumentasi dan informasi keluarga, Kelihatannya remeh memang. tapi urusan yang satu ini jangan dilupakan. Kita punya momen-momen penting yang sebaiknya di catat dan didokumentasikan dengan baik untuk kisah anak cucu kita kelak, misalnya ulang tahun perkawinan, hari kelahiran anak-anak, dll.

28. pengembangan kreatifitas anak, sebagai sosok yang paling dekat dengan anak, bermain bersama menjadi momen untuk menjalin kedekatan batin dengan si kecil. Gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan potensi kecerdasannya dengan permainan yang edukatif dan postif.

29. dakwah di dan dari rumah, Nah, kalau yang ini berkaitan dengan urusan saling nasehat menasehati antar keluarga dan sekitarnya. Jangan diam ketika melihat maksiat.Tegur ketika ada anggota keluargayang berbuat kesalahan.

30. literatur keluarga. Melahirkan budayagemar membaca dari rumah. Dengan membuat perpustakaan kecil misalnya.

31. Hiburan dan rekreasi dalam keluarga. Sesekali cobalah refreshing, liburan yang menyenangkan bersama keluarga. tidak harus mahal. Yang penting semuanya bisa menikmati liburan ini. Mari kita susun agendanya dari sekarang :)

32. Tanggap Darurat dan Penanggulangan Bencana. Hidup di negeri rawan bencana seperti indonesia membutuhkan keahlian tambahan yang mumpuni untuk ibu. Bagaimana mempersiapkan anggota keluarga ketika ada gempa misalnya. Atau bersimulasi sendiri dengan anak-anak bagaimana caranya menyelamatkan diri ketika ada kebakaran yang menimpa rumah anda.

Saya cuma berdoa semoga saja ada pihak yang tersentuh hatinya ketika membaca tulisan ini untuk membuka institusi yang mengajarkan ilmu kerumahtanggan. Selain meningkatkan kiprah ibu sebagaipondasi bangsa, juga untuk menekan angka bujangan. Hehe. Siapa coba yang masih mau menunda-nunda pernikahan kalau semua perempuan di Indonesia memiliki kualitas di atas rata-rata dengan bersemat titel sarjana ilmu kerumah tanggaan ? :D Kalau sudah dapat ilmu yang kayak gini, gak akan ada di pihak suami punya keinginan “nambah” nyonya lagi,karena skill dan ilmunya istrinya sudah luar biasa! Cantik luar dalam.yo po ra? :D

referensidari sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun