Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... profesional -

Ibu dari 4 orang anak.Dosen STMIK JABAR,aktif di komunitasIbu Ibu Doyan Nulis (IIDN),mengelola daycare Bintang Cherria.Tertarik menulis mengenai pendidikan,wanita,anak dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pipik Dian Irawati: Tauladan bagi Ibu Para Anak Yatim

28 Juni 2014   14:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14039162201458455178

“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan (QS Âli ‘Imrân : 186)

sumber : m.bisnis.com

Beberapa hati terakhir ini berita di Televisi mengabarkan terjadinya kebakaran di rumah Alm.Ustadz Jefri Al Bukhori (Uje). Dikabarkan,kebakaran terjadi pukul 3.30 dinihari.Saat itu,istri Alm.Uje – Pipik Dian Irawati --  diberitakan terbangun manakala mendengar suara pecahan kaca.Ketika beliau membuka pintu kamar,asap langsung masuk ke kamar. Rupanya saat itu tengah terjadi kebakaran di lantai 1 rumahnya.

Adegan yang mendebarkan berikutnya terjadi, bagaimana Pipik beserta anak-anaknya berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api. Akibat melompat ketika berusaha menyelamatkan diri ,telapak kakinya cedera.Alhamdulillah, Alloh SWT senantiasa menyayangi dan melindungi mereka. Pipik dan anak-anak selamat, begitu pula pembantu dan karyawannya.Padahal, sebagaimana ramai diberitakan kebakaran yang terjadi dirumahnya sungguh sangat hebatnya.

Perjuangan Tiada Henti

Setelah ditinggal Almarhum, Pipik menjadi single parent bagi ke empat anak-anak nya.Menjadi Ibu sekaligus Ayah bagi mereka. Kepergian Alm , Uje tanpa diawali dengan sakit – meninggal dalam kecelakaan tunggal—tentu membuat Pipik butuh waktu untuk menerima dengan ikhlas.Pipik pernah dikabarkan sakit tak lama berselang setelah kepulangan Almarhum.

Saat Pipik sudah mulai beraktivitas, menekuni bisnis busana muslimah sebagai jalan beroleh rejeki untuk keluarganya. Alloh SWT kembali mengujinya,dalam peristiwa kebakaran tadi,semua barang-barang yang dimilikinya di lantai 1 habis terbakar.Alloh SWT sayang padanya,sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis :

“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Barang siapa yang ridho dengan ujian itumaka ia akan mendapat keridaan-Nya. Barang siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kebencian-Nya.” HR At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031 (Hadîts ini di-shahîh-kan oleh Syaikh Al-Albâni diAsh-Shahîhah no. 146)

Pipik adalah istri seorang Ustad terkenal,sehingga apapun yang terjadi pada diri dan keluarganya akan senantiasa menjadi bahan pemberitaan yang diketahui khalayak umum. Kesabaran dan keihlasan beliau menerima ujian dari Alloh akan menjadi contoh kekinian bagi para istri di manapun, khususnya yang memiliki nasib sama, ditinggal wafat suami tercinta.Kefahaman akan ujian Alloh bagi orang yang beriman menjadikan hidupnya senantiasa diisi dengan perjuangan tanpa henti menhdapi ujian untuk menaikkan kualitas keimanannya. Ujian yang ia terima dengan lapang dada karena itu tanda Alloh sayang padanya.

Jangan Lupakan Hak Anak Yatim

Ada banyak “Pipik-Pipik” yang lain sama-sama tengah berjuang menjadi single parent membesarkan putra-putrinya sekaligus menjadi tulang punggung bagi keluarga.Sikap Pipik yang mandiri, hendaklah tidak mengurangi kewajiban kita kepada anak-anaknya yang kini menjadi yatim. Sosok Pipik yang faham akan Agama, bukanlah tipe wanita yang lemah, dia tetap tegar menghadapi aneka ujian karena keyakinan Alloh senantiasa bersamanya.Tetapi janganlah lupa, anak-anaknya yang kini menjadi yatim butuh perhatian kita semua.Hak anak yatim berulangkali Alloh SWT ulang dalam Al-Qur’an, semoga dukungan keluarga besarnya, mampu mengisi hati anak-anaknya yang tetap butuh figur Ayah.

Sudahkah pula kita peduli pada para anak yatim di sekeliling kita? bukan hanya dalam bentuk sejumlah uang yang di transfer ke rekening donasi anak Yatim, lebih utama lagi adalah pemberian kasih sayang dan perhatian. Mudah-mudaham Ramadhan kali ini membuat kita lebih peduli pada anak yatim di sekitar kita. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun