Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... profesional -

Ibu dari 4 orang anak.Dosen STMIK JABAR,aktif di komunitasIbu Ibu Doyan Nulis (IIDN),mengelola daycare Bintang Cherria.Tertarik menulis mengenai pendidikan,wanita,anak dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Memutus Candu Games Online

10 Agustus 2014   08:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_352146" align="alignnone" width="500" caption="sumber : visionerpd.blogspot.com"][/caption]

Games Online adalah jenis permainan yang dilakukan dengan fasilitas sambungan internet. Bermain games online memberikan keasyikan tersendiri.Para pemain bisa melakukan interaksi bersama beberapa pemain lainnya, bisa yang dikenal,berasal dari kota berbeda bahkan dari luar negeri.

Kini tersedia banyak situs penyedia games online.Satu yang menjadi favorit anak-anak selama liburan adalah Lost Saga. Permainan yang sangat interaktif dan menantang ini membuat anak betah berlama-lama di depan komputer. Seringkali mereka lupa waktu makan, beribadah dan mengerjakan kegiatan sosial seperti membantu orang tua dan berkunjung ke rumah teman. Permainan games online memang bikin kecanduan.

Seringkali orang tua dibuat jengkel,karena anak-anak lalai akan kewajibannya. Dilarang bermain di rumah, anak lari ke rumah tetangga atau warnet yang menyediakan akses layanan games online.Sungguh butuh kepandaian orang tua untuk mengatasi candu tersebut.

Mengapa games online begitu memikat para gamers untuk terus memainkannya? Seperti yang dimuat disitus pendidikankarakter.com., tidak lain karena games online memiliki “dunia” sendiri. Para pemain dapat memainkan suatu peran yang tidak dimilikinya di dunia nyata. Seorang pemain yang “bermasalah” di dunia nyata bisa berperilaku sebaliknya di dalam games online. Bahkan seseorang yang tidak berkuasa dan pintar dalam satu bidang dapat menjadi seorang jagoan di games online. Secara tidak langsung games online telah memberikan ruang nyaman bagi para gamers.

Lantas hal apa yang bisa kita lakukan untuk memutus candu atas games online?

1.Batasi waktu anak untuk bermain games online

Melarang anak tanpa memberikan solusi akan memunculkan kebiasaan berbohong dan hal negatif lainnya. Buatlah kesepakatan dengan anak mengenai waktu yang dibolehkan untuknya bermain games online.

2.Berikan anak kegiatan alternatif

Anak seringkali bingung mengisi waktu liburannya.Ajak anak berkunjung ke rumah family, membaca buku di perpustakaan atau berbelanja buku di toko buku. Patut kita akui,di jaman internet ini sangat sulit menemukan teman bermain anak di luar rumah. Hampir semua anak terjangkit “demam” games online. Perlu peran aktif orang tua untuk menyembuhkannya.

3.Ajak anak berdiskusi mengenai hal  yang diperolehnya melalui games online

Anak seringkali tidak menyadari betapa waktu berharganya nyaris habis dengan berlama-lama di depan komputer. Bukan saja dana yang terkuras tetapi keterampilan sosialnya nyaris terbunuh. Dengan berdiskusi diharapkan anak menyadari pilihan orang tua untuk membatasi waktunya untuk bermain games online adalah untuk kebaikannya.

Adakah hal positif  yang diperoleh dengan games online? Beberapa gamers menyatakan bahwa mereka mendapatkan hal positif dengan kebiasaan bermain games online.Menurut mereka, biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibanding menjalankan hobi lainnya semisal hobi di bidang otomotif, bahkan  beberapa mendapatkan penghasilan melalui aktivitas bermain games online ini.

Hal yang sama dirasakan juga oleh M. Ajie Santika. CEO Tinker Games ini justru tertarik menekuni bisnis pembuatan games berangkat dari hobinya bermain games. Tercatat sejumlah prestasi diraih Tinker Games dalam kancah nasional maupun internasional. Terakhir Pale Blue,  seperti diberitakan dalam tulisan di Kompasiana (http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2014/06/26/pale-blue-game-keren-asal-bandung-yang-mendunia-669561.html) tercatat berhasil memperoleh sejumlah dana untuk membiayai pembuatan games berskala internasional. Tentu saja prestasi tersebut diperoleh karena kegiatan bermain games dilakukan sekedar hobi yang tidak melalaikan alias tidak menjadi candu.

Butuh waktu dan kerja sama antara orang tua dan anak untuk memutus candu games online. Komunikasi keduanya akan membuka jalan terbaik untuk mengalihkan kecanduan dengan kegiatan yang lebih bermakna.Jika saat ini anak belum bergeming dengan ajakan baik orang tua, kesabaran untuk terus mengajaknya beraktifitas positif janganlah pernah berhenti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun