JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MINGGU KE -18
MODUL 3.2 . PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Oleh Ummi Saikha, S.Pd.
Peristiwa yang saya alami saat modul 3.2 saat saya mendapatkan elaborasi dari instruktur hebat Ibu Desi Andriani. Saya sebagai guru SD dan mendengar penjelasan yang sudah dilakukan oleh Ibu Desi di sekolahnya, membuat saya merasa saya ingin sekali melanjutkan estafet perjuangannya Ibu desi khususnya bagi murid di bangku sekolah dasar. Secara naluriah nya anak SD masih menganggab guru adalah orang tua kedua bagi anak , maka tingkah laku guru ditiru , sehingga menjadi guru untuk anak SD haruslah berhati hati dalam bersikap dan berbicara. Karena penah kejadian apa yang saya ucapkan itu diceritakan anak kepada Ibunya dirumah. Dan orang tua datang ke sekolah karena mempertanyakan hal yang sudah kita ucapkan.
Perasaan saya sangat senang dan tercerahkan ketika mendengar cerita Ibu Desi tersebut, dan  apalagi saya yang benar benar dari awal seorang guru SD dan mengawali karir saya sebagai guru murni dari SD. Waktu saya wisuda S1 PGSD dulu, saya pernah menulis bahwa alasan kenapa saya mau menjadi guru SD adalah karena anak SD itu masih polos murni dan benar benar masa anak anak. Saya ingin menebalkan garis laku anak SD agar menjadi anak yang baik dan bahagia.Â
Saya ingin mengantarkan anak SD ke bangku sekolah yang lebih tinggi agar mereka menjadi sosok yang mandiri. Saya bangga bisa membersamai para guru hebat CGP angkatan 5 Kabupaten Bangka, ternyata yang saya baru pahami bahwa dengan tergabungnya kami para guru SD sMP dan SMA dalam satu PP satu fasilitator sebenarnya bertujuan agar mengantarkan murid dari jenjang SD ke SMP dan ke SMA salam satu komando arahan , sehingga ketika ada anak yang harus perlu dibimbing khusus maka anak tersebut tetep bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang berikutnya dengan kolaborasi antara guru SD , SMP dan SMA dalam satu Kecamatan satu kabupaten, sehingga wadah guru penggerak ini sangat penting dilakukan, sehingga pembelajaran tetap berjalan.
Pembelajaran yang didapat sangat banyak sekali untuk perbaikan saya ke depan. Materi dalam modul 3.2 ini mengajarkan saya bagaimana memandang sesuatu bukanlah dari apa yang ingin kita liat, tapi ubah cara kita memandang sesuatu maka semua akan baik baik saja. Sebelum saya mempelajari modul 3.2 ini saya berkutat pada masalah utama san selalu mencari apa yang menjadi kekurangannya dalam menghadapi masalah, namun sesudah saya mempelajari modul ini dengan menggunakan pendekatan berbasis asset atau kekuatan, maka saya lebih fokus pada kekuatan dan membayangkan masa depan. Â
Sebelum mempelajari modul 3.2 tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, pola pikir saya masih negatif thinking, masih berpikir berbasis kekurangan. Tetapi setelah mempelajari modul ini, seorang pemimpin harus selalu berpikir berbasis kekuatan/potensi/asset sehingga akan berpikir positif dan berhasil walaupun mempunyai aset yang kurang.Â
Maka selanjutnya saya akan terus merubah paradigma bahwa Pemimpin harus menggunakan pendekatan berbasis aset dalam pengelolaan sumber daya dan mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah maupun masyarakat sekitar sekolah. Karena dengan membangun sisi positif yang dimiliki, maka kekuatan sumber daya yang ada dipastikan akan meningkat dan akan berkembang secara berkelanjutan.
Penerapan yang akan dilakukan bersama rekan rekan para guru hebat CGP angkatan 5 Kabupaten Bangka, saya bersama sama teman rekan CGP angkatan 5 kabupaten Bangka akan melakukan kolaborasi membentuk "Komunitas Praktisi CGP angkatan 5 Bangka" yang terdiri dari CGP angkatan 5 Kabupaten Bangka sehingga harapannya ke depan saling berkolaborasi dalam rangka menjalanakan nilai dan peran sebagai orang guru penggerak, harapan untuk murid semoga murid bisa mandiri, merdeka dan bahagia, semoga tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah.
#Salam Guru Penggerak salam dan bahagia
