Mohon tunggu...
UMMI HANIK
UMMI HANIK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tidak bekerja mahasiswa

Hobi saya berenang , _this my life_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Proses Belajar melalui Pengamatan

11 Oktober 2024   00:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   00:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar melalui pengamatan, atau observational learning, adalah metode pembelajaran di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perilaku baru dengan mengamati perilaku orang lain. Metode ini sangat berpengaruh dalam pengembangan keterampilan sosial, moral, dan akademis. 

Albert Bandura, seorang psikolog terkenal, mengembangkan Social Learning Theory yang menyatakan bahwa sebagian besar perilaku manusia dipelajari melalui pengamatan. Proses ini melibatkan empat tahap utama: perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi, yang semuanya saling terkait untuk membentuk proses pembelajaran yang komprehensif.

Tahap pertama adalah perhatian, di mana individu harus fokus pada perilaku yang diamati. Faktor yang mempengaruhi perhatian meliputi ketertarikan pribadi, relevansi dari perilaku tersebut, serta kejelasan perilaku yang ditampilkan. Jika perhatian yang diberikan tidak cukup, proses pembelajaran akan terganggu. 

Misalnya, seorang anak mungkin lebih fokus mengamati perilaku orang tua saat memasak karena anak tersebut memiliki ketertarikan terhadap masakan.

Setelah perhatian, proses berlanjut ke retensi atau penyimpanan informasi. Dalam tahap ini, individu menginternalisasi informasi yang telah diamati untuk disimpan dalam ingatan jangka panjang. 

Proses retensi sangat bergantung pada kemampuan individu untuk menyimpan dan mengakses kembali informasi tersebut. Pengulangan atau penguatan melalui latihan dapat membantu meningkatkan retensi, terutama untuk keterampilan yang membutuhkan praktik fisik.

Tahap ketiga, reproduksi, adalah saat individu mencoba meniru atau menerapkan perilaku yang telah diamati. Pada tahap ini, kemampuan fisik atau kognitif individu sangat mempengaruhi keberhasilannya dalam meniru perilaku tersebut. Misalnya, seorang siswa yang menonton video instruksi tentang bermain gitar akan memerlukan latihan berulang untuk mencapai tingkat kemahiran yang diinginkan.

Tahap terakhir adalah motivasi, yang menjadi faktor penentu apakah individu akan memilih untuk menerapkan perilaku yang telah dipelajari atau tidak. 

Motivasi dapat berasal dari penguatan eksternal, seperti pujian atau hadiah, maupun motivasi intrinsik, seperti kepuasan pribadi. Jika individu merasa bahwa meniru perilaku tersebut akan memberikan manfaat, ia akan lebih termotivasi untuk melakukannya.

Belajar melalui pengamatan adalah proses yang tidak hanya berlaku dalam konteks pendidikan formal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, dalam dunia kerja, karyawan baru dapat mempelajari cara berinteraksi dengan rekan kerja atau bagaimana mengerjakan tugas tertentu dengan mengamati karyawan yang lebih berpengalaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun