Â
Sudah tidak kaget lagi, jika dimasa seperti saat ini banyak ditemui remaja yang merokok. Bahkan remaja tersebut masih di usia sekolah, padahal diketahui sendiri bahwa dampak yang ditimbulkan dari merokok ini sangatlah berbahaya. Beberapa dampak yang ditimbulkan dari merokok ini seperti kerusakan pada gigi, penyakit pada paru-paru dan jantung, kanker , bahaya pada ibu hamil, emosi yang tidak stabil, penyakit pada pencernaan (Rayinda dkk, 2019).
Karena remaja merupakan sebuah masa dimana rasa keingintahuan individu tinggi, sehingga ini bisa menjadi salah satu faktor mengapa remaja akhirnya mencoba merokok karena ingin tahu. Selain itu disebutkan menurut Rayinda,dkk (2019) faktor lain remaja akhirnya merokok ialah karena pergaulan dengan teman sebaya atau ajakan teman.Â
Tetapi meski begitu, perilaku ini bukan berarti tidak bisa dihentikan. Disebutkan oleh Woodruff dkk (Isti,2019) jika orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi ini bisa lebih berhasil dalam berhenti merokok.Â
Efikasi diri menurut Bandura ini ialah keyakinan individu dalam memperkirakan sejauh mana kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tindakan untuk mencapai suatu hasisl tertentu.Â
Oleh karena itu beberapa upaya harus bisa dilakukan untuk menangani perilaku merokok pada remaja salah satunya bisa dengan psikoedukasi.Â
Psikoedukasi sendiri menurut merupakan tindakan oleh seorang profesional helper yang mengintergrasikan dan mensinergikan antara psikoterapi dengan pemberian intervensi edukasi menurut Shabani & Jafernodeh (Isti,2019).
Pelaksanaan psikoedukasi ini tentunya dalam lingkup sekolah atau pendidikan pada remaja-remaja sekolah. Psikoedukasi nantinya lebih menekankan pada peningkatan efikasi diri siswa agar nantinya bisa berhenti dalam berperilaku merokok. Dari dua referensi terdahulu mengenai peran atau pelaksanaan psikoedukasi ini hasil yang diperoleh bisa dikatakan baik atau siswa memperlihatkan penurunan dalam hal merokok.Â
Pemberian psikoedukasi dengan adanya pretest dan posttest. Jika dimodifikasi mungkin dengan mengikuti masa saat ini dimana masih terdapat sekolah yang online, nantinya psikoedukasi peningkatan efikasi diri untuk menghentikan remaja yang merokok bisa dilakukan secara daring dengan beberapa platform media online dan pretest serta postest bisa diberikan melalui google form.
REFERENSI
Antari, I. (2019). Penggunaan Psikoedukasi Dalam Meningkatkan Efikasi Diri Berhenti Merokok Pada Siswa.
Faizah, R., & Haq, A. L. A. (2019). Peran Psikoedukasi tentang Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 10(1), 102-107.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H