Mohon tunggu...
Riana Sari
Riana Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika di SMAN 5 Kabupaten Tangerang

Riana Sari, Lahir di Banjarnegara, 11 Desember 1989. Karyanya antara lain: “Matematika Hidup Indonesiaku”, Juara I Lomba Menulis Puisi Matematika Nasional 2008, UNSRI. Cerpen “Api Kecil di Dermaga”, masuk dalam antologi “yang Muda yang Kreatif”, Kemenpora RI, 2010. Cerita Rakyat “Teluknaga”, Juara I Lomba Menulis Cerita Rakyat Kabupaten Tangerang 2011. Cerpen “Perempuan Hebat” masuk dalam antologi Perempuan Hebat, IPP-NU, 2011, Cerpen “Selendang Biru di Akar Bakau” menjadi pemenang lomba menulis cerpen mangrove, KeseMat, UNDIP, 2012, Cerpen “Laso” menjadi Juara prospektif, lomba cerpen kearifan lokal, Yayasan Obor Indonesia, 2013. Cerpennya berjudul "Cukin Naga Emas" dmuat dalam majalah sastra Kandaga, 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi

4 September 2024   14:59 Diperbarui: 4 September 2024   15:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Bisa melakukan Diferensiasi Konten untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik./dok. pri


Setelah mempelajari Modul 2.1. tentang pembelajaran berdiferensiasi, saya mengalami perubahan pemikiran yang cukup signifikan. Sebelumnya, saya cenderung melihat siswa sebagai kelompok homogen yang harus diberikan materi dan tugas yang sama. Namun, setelah memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi, saya menyadari bahwa setiap siswa adalah individu unik dengan potensi dan gaya belajar yang berbeda-beda. Setelah mempelajari modul ini saya menjadi tahu bahwa kebutuhan Siswa yang dapat dipenuhi dengan pembelajaran berdiferensiasi antara lain : kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan cara membuat Diferensiasi Konten, Diferensiasi Proses, dan Diferensiasi Produk.

Koneksi dengan Materi Sebelumnya di Modul 1

Koneksi antar materi dengan Modul 1.1. tentang “Filosofi Ki Hajar Dewantara
Pembelajaran berdiferensiasi sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, terutama pada konsep "ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Sebagai guru, saya harus menjadi teladan (ing ngarso sung tuladha) dalam memberikan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Saya juga harus mampu membimbing dan memotivasi siswa (ing madya mangun karsa) untuk mencapai potensi terbaiknya. Konsep "tut wuri handayani" juga relevan karena dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan dukungan kepada setiap siswa sesuai dengan kebutuhannya.

Koneksi antar materi dengan Modul 1.2 tentang “Nilai dan Peran Guru Penggerak

Sebagai Calon guru penggerak, nilai penting yang harus aya miliki antara lain berpihak pada peserta didik, selain itu saya memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan di sekolah, salah satunya sebagai pemimpin pembelajaran dan meningkatkan jiwa kepemimpinan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu cara untuk mewujudkan visi guru penggerak, yaitu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan bermakna. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, saya dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang aktif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Koneksi antar materi dengan Modul 1.3 tentang “Visi Guru Penggerak”

Visi guru penggerak adalah menciptakan pembelajaran yang berkualitas untuk semua siswa. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa, saya dapat membantu semua siswa mencapai kesuksesan.

Koneksi antar materi dengan Modul 1.4 tentang “Budaya Positif”
Pembelajaran berdiferensiasi dapat berkontribusi dalam membangun budaya positif di kelas. Ketika siswa merasa bahwa kebutuhan belajar mereka diperhatikan dan dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga dapat membantu mengurangi kesenjangan prestasi di antara siswa.

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi:

Untuk mengimplemen
tasikan pembelajaran berdiferensiasi, saya akan melakukan beberapa hal berikut:

Mengenali siswa

Saya akan berusaha mengenal setiap siswa dengan baik, termasuk gaya belajar, minat, dan tingkat pemahaman mereka.

Membuat perencanaan pembelajaran yang fleksibel

Saya akan membuat perencanaan pembelajaran yang fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Menyediakan berbagai pilihan aktivitas

Saya akan menyediakan berbagai pilihan aktivitas pembelajaran, sehingga siswa dapat memilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka.

Memberikan umpan balik yang konstruktif

Saya akan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa secara individual, sehingga mereka dapat memperbaiki diri.

Membangun kerja sama dengan orang tua

Saya akan membangun kerja sama dengan orang tua untuk mendukung pembelajaran siswa di rumah.


Menjaga Sikap Positif

Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi memang membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar. Namun, saya akan tetap menjaga sikap positif dengan cara:

Berfokus pada kemajuan siswa
Saya akan lebih fokus pada kemajuan yang dicapai siswa, daripada pada kekurangan mereka.

Berkolaborasi dengan rekan sejawat
Saya akan berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama.

Mencari dukungan dari berbagai pihak
Saya akan mencari dukungan dari kepala sekolah, orang tua, dan pihak lain yang terkait.

Dengan melakukan semua hal di atas, saya berharap dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif dan membantu siswa mencapai potensi terbaiknya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun