Mohon tunggu...
Ummu ArSyaf
Ummu ArSyaf Mohon Tunggu... Penjahit - Nama asli Endang Purwani. Ar-Syaf adalah nama anak-anak. Menikah tahun 2003. Tinggal di Jawa Tengah. Kelahiran tahun 1981.

Hidup adalah perjuangan untuk menuju rumah abadi nanti di alam akhirat. Terus berjuang agar dapat meraih sukses di dunia dan akhirat. Salam Ukhuwah Islamiah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sumpah Pemuda dan Sumpah Tauhid

26 Oktober 2020   17:20 Diperbarui: 26 Oktober 2020   17:32 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah runtuhnya khilafah Utsmani, Gerakan nasionalisme yang sempit mulai terjadi, yaitu ketika dalam prosesnya setiap bangsa berjalan sendiri-sendiri. Menonjolkan warisan nenek moyang. Ketika Mesir kembali kepada Fir'aun, Irak pada Babilonisme dan Maroko pada Barbar-nya. Sehingga negara-negara Islam tidak merasa dipersatukan oleh aqidah Islam.

*Jangan Lupakan Sumpah Tauhid*

Ketika sumpah pemuda yang menggagas sumpah nasionalisme, yang hanya terbatas pada tempat tertentu, maka dalam Islam, Rasulullah telah menjelaskan bahwa ada sumpah yang sangat agung dibanding sumpah pemuda, yaitu bersumpah penghambaan hanya kepada Allah saja. Sebuah kalimat yang teguh; kalimat *Tauhid*, kalimat yang menjadikan pemuda-pemuda pengubah sejarah.

Aqidah mempersatukan hati-hati orang mukmin. Sebagaimana kita lihat proses tarbiyah Rasulullah, ketika beliau mempersiapkan para pemuda dengan aqidah yang benar, karena memang generasi mereka yang akan memegang tampuk kepemimpinan masa depan.

Usamah bin Zaid yang baru berumur 19 tahun diamanahkan memimpin perang melawan Romawi. Mu'adz bin Afra dan Mu'adz bin Amru bin Al-Jamuh yang membunuh pemimpin kafirin; Abu Jahal pada perang Badar, atau Ibnu Umar yang meminta dimasukkan pada pasukan perang padahal umurnya baru 13 tahun.

Itulah potret generasi pemuda yang disatukan oleh aqidah, berlanjut pada zaman setelahnya, Muhammad Al Fatih yang saat itu berumur 21 tahun dikisahkan membebaskan Konstantinopel, meruntuhkan imperium Romawi timur, seperti yang dijanjikan Rasulullah:

*"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR. Ahmad, 4/335)*.

Orang-orang tersebut telah dicatat sejarah, dengan sumpah yang paling agung, melebihi sumpah apapun. Pemuda-pemuda yang namanya mendunia, pemuda-pemuda yang berkarya dan karyanya dapat dirasakan sampai sekarang. Sebuah ikatan yang dibangun atas dasar aqidah, melebihi kepada ikatan kerabat, keluarga, bangsa, dan juga negara.

*Peran Pemuda Islam Masa Kini*

Melihat generasi-generasi lalu, agaknya kita dapat mengambil pelajaran, bahwa peran pemuda sangatlah penting. Sampai-sampai nanti Allah akan mempertanyakan usia muda kita dihabiskan untuk apa? Dan ini tentunya akan kita jawab suatu saat nanti. Oleh karena itu Nabi bersabda bahwa pemuda yang taat beribadah kepada Allah, salah satu golongan yang dinaungi dihari kiamat.

Namun sangat disayangkan, saat ini terjadi kemunduran pada pemuda-pemuda Islam. Ketika merefleksikan diri ini dengan pemuda-pemuda hasil tarbiyah Nabi, tentunya kita merasa sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan generasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun