Mohon tunggu...
Khoirul Ummah
Khoirul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Kepribadian Gordon Allport

22 Mei 2015   15:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43 14584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


A. Riwayat Hidup Singkat G. Allport

Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy: kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).

Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik dalam lingkungannya. Suatu fenomena dinamik yang memiliki elemen psikologik dan fisiologik, yang berkembang dan berubah, yang memainkan peran aktif dalam berfungsinya individu. Definisi kepribadian ini memiliki 3 unsur pokok:

1. Istilah dynamic organization dipakai merangkum dua pengertian; kepribadian terus menerus berkembang dan berubah, dan di dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian – menghubungkan satu dengan lainnya.

2. Istilah psychophysical systems menyiratkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik (yang dibuat oleh pengamat) tetapi merupakan fenomena nyata yang merangkum elemen mental dan neural, disatukan ke dalam unitas kepribadian.

3. Istilah determine mempertegas kemabali bahwa kepribadian adalah sesuatu dan mengerjakan sesuatu, bukan sekedar konsep yang menjelaskan tingkah laku orang tetapi bagian dari individu yang berperan akif dalam tingkah laku orang itu.

Hereditas memainkan peran penting dalam temperamen, sebagai bahan baku bersama-sama kecerdasan dan fisik membentuk kepribadian.

B. Struktur Kepribadian

Sifat (Trait)

Trait adalah sebagai struktur neuropsikik membimbing orang untuk bertingkahlaku yang konsisten lintas waktu yang tempat, merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip. Allport menjelaskan sifat-sifat yang terpenting dari trait, sebagai berikut:

1. Nyata

Trait itu bukan konsep abstrak tetapi obyek nyata, yakni struktur neuropsikis. Suatu hari nanti, neurofisiologi akan dapat menjelaskan (misalnya pada trait takut, agresif, kejujuran, introversi, ekstraversi, dll)

2. Membuat banyak stimuli berfungsi ekuevalen

Trait itu telah menetapkan orang untuk memandang berbagai stimulus memiliki makna yang sama dan merespon stimuli itu dengan tingkah laku yang mirip.

3. Mengubah/menetukan tingkah laku

Trait muncul bukan hanya ada stimulus yang sesuai. Tenaga dorongnya bervariasi, trait yang kuat memiliki motif untuk menggerakkan tingkah laku, mendorong orang untuk mencari stimulus yang sesuai sehingga dapat menampung ekspresi itu. Trait yang lemah hanya berperan membimbing tingkah laku yang sudah siap untuk bergerak.

4. Empiric

Pembuaktian empiric. Pertama, trait disimpulkan dari terjadinya tingkahlaku berulang yang mempunyai makna yang sama, mengikuti rentangan stimulus tertentu yang memiliki makna personal yang sama. Kedua, trait disimpulkan berdasarkan keajegan tingkahlaku. Ketiga, trait disimpulkan dari jawaban atau kegiatan merespon stimuli kuesioner.

5. Kemandirian yang relative

Trait dikenali bukan dari kemandiriannya yang kaku, tetapi dari kecenderungannya di seputar operasi pengaruhnya. Tingkahlaku dari suatu trait tertentu dipengaruhi oleh trait yang lain, saling tumpang tindih – tanpa batas yang jelas.

Allport membedakan antar trait umu (common trait disebut juga nomothetic trait); dengan trait individual (individual traits disebut juga personal disposition atau morphological traitsatau idiographic traits)

Trait Umum:

Adalah sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang, dipakai untuk membandingkan orang dari latar budaya yang berbeda. Sekelompok orang lebih suka terbuka atau lebih sopan disbanding kelompon lain. Asumsi yang mendasari trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh social.

Trait Individual

Merupakan manifestasi trait umum pada diri seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu, konstruk neuropsikik yang membimbing, mengarahkan, dan memotivasi tingkah laku penyesuaian yang khas. Sifat unik itu merupakan gambaran yang tepat dari struktur kepribadian seseorang.

Perbedaan antara trait umum dengan trait individual bukan sekedar bahwa trait umum berlaku pada sekelompok orang, sedang trait individual diterapkan khusus kepada individu orang perorang, karena secara mendasar trait individual bias ditempatkan sebagai subkategori atau aspek pengkhususan dari trait umum. Menurut Allport pentingnya membedakan dua jenis trait ini lebih kepada perbedaan pendekatan riset. Trait individu atau disposisi pribadi memiliki tingkat generalitas yang berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku seseorang secara umum, ada pula yang mempengaruhi tingkah laku tertentu saja. Ada tiga tingkatan disposisi:

1. Disposisi Kardinal (Cardinal Disposition): sifat luar biasa khas yang hanya memiliki sedikit orang, sifat yang sangat berperan dan mendominasi keseluruhan hidupnya. Umumnya orang tidak memiliki disposisi cardinal, hanya beberapa orng memilikinya dan kemudian dikenal dengan sifat khasnya itu.

Allport mengidentifikasi beberapa tokoh sejarah dan karakter fiktif yang memiliki disposisi ini, bahkan mereka samapai menjadi frasa baru dalam bahasa sehari-hari. Misalnya, quixotic, chauvinistic, narcisstic, sadistic, don yuan, dan sebagainya. Karena disposisi personal bersifat individual dan tidak ditularkan kepada orang lain, hanya Don Quixote yang benar-benar bersifat quixotic (pelamun berat), hanya Narcissus yang benar-benar narcistic (memperoleh kepuasaan dari diri sendiri), dan hanya Marquis de Sade yang memiliki disposisi cardinal sadism (memperoleh kepuasan dengan menyiksa orang lain). Kalau nama-nama itu dipakai untuk mendiskripsi karakter seseorang, hal itu hanya untuk memudahkan pemahaman bahwa yang bersangkutan mempunyai sifat yang sama, atau dengan kata lain nama-nama atau cardinal disposisi itu menjadi trait umum (sifat yang sama yang dimiliki beberapa orang).

2. Disposisi Sentral (central disposition): kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, yang menjadi titik pusat tingkah lakunya. Trait sentral adalah sifat-sifat yang biasa ditulis dalam surat rekomendasi yang menjelaskan sifat-sifat seseorang, seperti: posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi, dan agresif.

3. Disposisi Sekunder (Secondary Disposition): adalah trait yang semakin tidak umum, dan kurang penting untuk menggambarkan kepribadian. Trait sekunder tidak menyolok, jarang dipakai atau hanya dipakai pada kesempatan yang sangat khusus. Allport menyarankan manakala secondary disposition itu hanya bangkit oleh rentang stimulus situasi yang sempit, lebih tepat disebut sikap (attitude) alih-alih sifat (trait). Misalnya, orang yang biasanya sabar menjadi marah meledak-ledak ketika seseorang menghina kelompok etnik penyabar itu; sifat marah itu disposisi sekunder karena sehari-hari dia memakai disposisi sentral penyabar.

Traits – Habit – Atitud

Allport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait-attitude-habit-type yang dalam kehidupan sehari-hari dianggap sinonim. Trait, attitude, dan habit semua predisposisi, mereka bias unik, mereka semua produk factor genetic dan belajar, dan masing-masing mungkin mengawali atau membimbing tingkah laku (Tabel 27). Type bias dianggap sebagai super-ordinasi dari ketiga konsep lainnya.

1. Sifat (Trait) adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip, penentu kecenderungan yang bersifat umum; dapat dipakai dalam lebih banyak situasi, dan memunculkan lebih banyak variasi respon. Trait merupakan kombinasi atau taraf umum dari dua habit atau lebih.

2. Kebiasaan (Habit) seperti traits tetapi sebagai penentu kecenderungan habit bersifat khusus, hanya dipakai untuk merespon satu situasi atau stimulus dan pengulangan dari situasi atau stimulus itu.

3. Sikap (Attitude) lebih umum disbanding habit tetapi kurang umum disbanding trait.Attitude terentang dari yang sangat spesifik sampai yang sangat umum. Attitude berbeda dengan habit dan trait dalam hal sifatnya yang evaluatif. Misalnya, sikap pria terhadap persamaan hak antara pria dan wanita mungkin positif (menyetujui persamaan hak) atau negative (tidak setuju, mengabaikan bahkan menghalangi persamaan hak).

4. Tipe (Type) adalah kategori nomotetik, dan konsep yang jauh lebih luas disbanding tiga konsep diatas. Sebagai suatu kategori, tipe akan mengelompokkan manusia menjadi beberapa jenis atau model tingkahlaku. Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-atitud yang secara teoritik dapat ditemui pada diri seseorang. Namun manakala kita menganalisis individu dalam hal tepenya, kita kehilangan pengamatan mengenai sifat keunikannya. Karena tidak ada orang yang cocok dengan tipe secara sempurna, tipe menjadi pembeda artifisial yang mengaburkan realita.

Trait dan Konsestensi Pribadi

Allport (kerja bersama Odberg) mengumpulkan hamper 18.000 kata, umumnya kata sifat dalam bahasa Inggris yang bermakna trait, tidak termasuk kata-kata majemuk yang menggabungkan beberapa sifat, seperti pecinta-sejati, atau kasih-kasih sayang.

Proporium

Adalah aspek kepribadian yang teoritisi lain memberi nama self atau ego, istilah yang Allport tidak mau memakainya, karena keduanya sudah diberi makna yang bermacam-macam oleh banyak teoritisi. Propium adalah sesuatu yang mengenainya kita segera sadar, sesuatu yang kita fikirkan sebagai bagian yang hangat, sentral, dan privat dari kehidupan kita, sehingga menjadi inti dari kehidupan.

Konsep Allport

Dalam mengemukakan pandangan ini, Allport (1937-1961) menunjukkan bahwa pandangannya menggemakan beberapa perumusan sebelumnya; misalnya, ucapan yang terkenal dari Woodwort (1918) bahwa mekanisme-mekanisme dapat ditransformasikan menjadi dorongan-dorongan; Stren (1935) bahwa fenomotif-fenomotif dapat menjadi genomotif dan pernyataan.

Untuk mensahkan konsep tersebut, Allport menunjuk pada observasi dari sejumlah bidang yang semuanya membenarkan adanya kecederung pada organisme untuk mempertahankan suatu respon tertentu, walaupun alas an semula untuk memberikan respon itu tidak ada lagi.

Alwisol, Psikologi Kepribadian, 2009:219-220

Calvin, Gardner dkk, theories of personality, 1978:

a

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun